Kamis 08 Oct 2015 13:07 WIB

Akhirnya, Pemerintah Terima Bantuan Singapura

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Damanhuri Zuhri
Suasana jalan raya dari Batam Centre ke Nongsa dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang pekat di Batam, Kepri, Selasa (6/10).  (Antara/Yuli Seperi)
Foto: Antara/Yuli Seperi
Suasana jalan raya dari Batam Centre ke Nongsa dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang pekat di Batam, Kepri, Selasa (6/10). (Antara/Yuli Seperi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya mau menerima bantuan dari Singapura untuk memadamkan asap. Presiden Joko Widodo mengatakan, hari ini akan datang tiga pesawat bantuan dari Negeri Singa tersebut.

"Dari Singapura hari ini ada tiga pesawat yang datang," kata Jokowi usai meninjau lokasi pengeboran stasiun bawah tanah MRT di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (8/10).

Jokowi menyebut, kebakaran gambut yang terjadi di Indonesia bukan bencana biasa. Sehingga, cara penanganannya pun butuh kekuatan ekstra.

Singapura sebenarnya sejak lama menawarkan bantuan pesawat untuk membantu memadamkan api di Sumatra dan Kalimantan. Namun demikian, pemerintah menolak tawaran tersebut dengan alasan negara sudah mengerahkan semua kekuatan untuk menangani asap.

Apalagi, pemerintah menilai bantuan pesawat yang ditawarkan Singapura juga tidak terlalu signifikan jika dibanding dengan jumlah pesawat milik TNI yang telah dikerahkan.

"‎Karena yang akan diberikan Singapura itu water bombing yang 5.000 liter. Kita punya juga yang 4.500 liter 3 pesawat atau 4 pesawat. Dia mau pinjemin 1 yang kurang lebih kapasitasnya sama. ‎Selain itu BNPB siapkan kira-kira punya 17-an pesawat water bombing kapasitas 500 liter," ucap Menteri Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement