Jumat 25 Sep 2015 07:30 WIB

Gempa Sorong, 62 Orang Terluka dan 200 Rumah Rusak

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ani Nursalikah
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: www.mediastory.net
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ SORONG -- Gempa bumi 6,8 skala Richter yang mengguncang Kota Sorong, Papua, dan sekitarnya pada Kamis malam (24/9) menimbulkan kerusakan.

Data sementara yang dihimpun Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong dan Raja Ampat terdapat 17 orang luka berat, 45 orang luka ringan, dan sekitar 200 rumah rusak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan BPBD telah melakukan penanganan pengungsi.

"Korban luka dirawat di Rumah Sakit Sele de Solu Kota Sorong," ujarnya, Jumat (25/9).

Posko darurat telah didirikan. BPBD Kota Sorong tidak memiliki tenda untuk menampung pengungsi.

"Pendataan masih dilakukan dan diperkirakan korban dan jumlah kerusakan masih terus bertambah," kata Sutopo.

Sebelumnya gempa 6,8 SR terjadi pada Kamis tengah malam. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer dan episentrum berada di 31 kilometer Timur Laut Kota Sorong, Papua Barat, atau 68 kilometer Timur Laut Raja Ampat, Papua Barat.

Intensitas gempa dirasakan skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) di Lota Sorong, III-IV MMI di Raja Ampat dan Maybrat, dan II-III MMI di Manokwari.

Sumber gempa di daerah sesar Sorong. Gempa tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa dirasakan sangat kuat selama sekitar 15 detik oleh masyarakat Kota Sorong. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Pasien di rumah sakit dievakuasi ke luar gedung.

Menurut BMKG hingga saat ini terus terjadi gempa susulan yaitu 4,3 SR pada (25/9) pukul 00.34 WIB kemudian 4,1 SR, 4,3 SR, dan 4,4 SR. Intensitas guncangan gempa terasa II-III MMI (lemah) oleh masyarakat Kota Sorong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement