Kamis 23 Jul 2015 22:39 WIB

Korps Marinir TNI AL Gelar Operasi Penyelamatan Terumbu Karang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
enyelam mengamati berbagai ikan di kawasan Waiwo, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/6). Dengan terumbu karang terlengkap di dunia, pesona bawah laut Raja Ampat merupakan daya tarik utama wisatawan dalam dan luar negeri.
Foto: Antara
enyelam mengamati berbagai ikan di kawasan Waiwo, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/6). Dengan terumbu karang terlengkap di dunia, pesona bawah laut Raja Ampat merupakan daya tarik utama wisatawan dalam dan luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Korps Marinir TNI Angkatan Laut menggelar sejumlah program untuk mendukung program Kemaritiman nasional. Salah satunya, adalah program penyelamatan ekosistem terumbu karang "SAVE OUR LITTORAL LIFE".

Komandan Korps Marinir TNI-AL (Dankormar), Mayjen Mar. Buyung Lalana menjelaskan, melalui program Save Our Littoral Life, Korps Marinir akan menanam 28.000 substrat terumbu karang di 235 lokasi tersebar di seluruh Indonesia dengan posisi geografis ditentukan oleh Global Positioning System (GPS). Nantinya, pemeliharaan terumbu karang ini akan dilaksanakan oleh satuan-satuan marinir di seluruh Indonesia.

"Pada 16 Agustus 2015, bertepatan dengan HUT RI ke-70, digelar kegiatan bersama penanaman terumbu karang di Sabang, NAD, Manado, Sulut dan Ambon, Maluku," ujar Buyung, Kamis (23/7).

Disamping itu, bertepatan dengan Peringatan HUT-RI ke-70, satuan marinir TNI-AL akan memancangkan Sang Merah Putih serta mengumandangkan Semangat Bahari di Puncak Cartenzs Pyramid, Pegunungan Puncak Jaya, Papua, yang memiliki ketinggian 4884 meter.  

Buyung melanjutkan, program lainnya adalah Penggunaan Pulau Damar untuk kegiatan Jiwa Bahari dan Uji Coba Tank Amfibi PT-76 Marinir untuk operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.  

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menambahkan, nantinya Pulau Damar, di Kepulauan Seribu, selain untuk kegiatan latihan Korps Marinir akan pula digunakan untuk kegiatan outbound serta pelestarian jiwa dan semangat bahari bagai Generasi Muda.  

"Mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan, Korps Marinir TNI-AL segera menguji-coba penggunaan munisi kimia retardant yang ditembakkan dari kanon-kanon tank PT-76 Marinir guna memadamkan hutan dan lahan di tanah air," ujar Indroyono.

Indroyono menilai, ide ini mencerminkan semangat korps marinir yang pantang menyerah, seperti dicontohkan oleh Dua Pahlawan Nasional asal Korps Marinir, yaitu Usman dan Harun.

Dalam kesempatan pertemuan, Menko Kemaritiman menyerahkan koleksi foto-foto sejarah Perjuangan Korps Marinir dalam Operasi Seroja-1975 guna di pajang di Museum Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement