REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan kasus penularan MERS CoV di Korea Selatan membuat semua negara waswas, tersmasuk Indonesia. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Tjandra Yoga Aditama mengimbau agar masyarakat waspada dengan mengetahui empat cara penularannya.
Cara penularan pertama langsung tertular dari pasien MERS CoV yang merupakan indeks kasus. Artinya, virus itu ditularkan langsung oleh penderita pertama yang membawa MERS CoV ke Korea Selatan.
Kedua, tertular dari pasien lain, dimana pasien itu tertular dari indeks kasus. "Kalau penularan seperti ini berlanjut, maka patut diwaspadai kemungkinan sustained human to human transmission. Ini merupakan suatu hal yang menjadi indikator amat penting terjadinya pandemi," jelas Tjandra dalam keterangan tertulisnya yang diterima oleh ROL pada Kamis (4/6).
Penularan yang ketiga, penderita tertular dari petugas kesehatan. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk penularan berkelanjutan, hanya saja menurut Tjandra lebih terbatas. "Tentu ini perlu penelitian dan pembuktian lebih rinci," ungkapnya.
Terakhir, kemungkinan tertular dari lingkungan rumah sakit. Menurut Tjandra, cara penularan seperti ini cukup sering ditemui, seperti waktu terjadinya kasus SARS dulu. Benda seperti gagang pintu yang dipegang seorang pasien SARS, lalu ada pengunjung lain yang kebetulan memegang gagang pintu yang sama, kemudian dia jadi tertular SARS.
"Apakah pola seperti ini juga terjadi pada MERS CoV, tentu perlu penelitian dan pembuktian lebih rinci," kata Tjandra.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
