Ahad 10 May 2015 16:28 WIB

Jokowi: Merauke Bisa Jadi Lumbung Padi Dunia

 Joko Widodo memberikan keterengan kepada wartawan terkait pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Media Center Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (22/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Joko Widodo memberikan keterengan kepada wartawan terkait pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Media Center Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Presiden Joko Widodo berharap Kabupaten Merauke dapat menjadi lumbung padi dunia. Harapannya berdasarkan total luas lahan Merauke yang memiliki potensi pertanian seluas 4,6 juta hektare,

"Lahan 4,6 juta hektare jika per tahunnya bisa tiga kali panen maka ini bukan lumbungnya Indonesia. Ketergantungan dunia akan ada di Merauke ini," kata Jokowi saat acara Panen Raya di Desa Wapeko, Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (10/5).

Presiden mengungkapkan, dirinya telah mendapat laporan pada bulan lalu terkait potensi lahan pertanian di Merauke memiliki lahan datar seluas 4,6 juta hektare cocok dijadikan lahan pertanian. "Saya perintahkan untuk diidentifikasi, sekarang yang paling siap mulai bisa dikerjakan 1,2 juta hektare," katanya.

Lahan itu, lanjutnya, saat ini yang dikerjakan masyarakat 48 ribu hektare dengan cara masih tradisional. Presiden mengatakan, luas lahan tersebut nantinya akan dikerjakan secara moderen.

"Harus pakai mesin, mungkin dikerjakan dengan tangan sampai kiamat pun nggak akan selesai. Mau nggak," tanya presiden kepada para petani yang datang ke acara tersebut.

Jokowi berjanji akan membawa uang, investor, mesin modern jika masyarakat menyetujuinya. Bupati Merauke Romanus Mbaraka, saat pidato penyambutan, rencana pengembangan pertanian secara modern ini akan menggunakan konsep plasma dan inti.

"Tanah tetap milik masyarakat, konsep bagi hasil bagi hasil 70:30," jelas bupati.

Dia menjelaskan, perusahaan yang menggarap akan mendapatkan 70 persen dan pemilik lahan mendapatkan bagian 30 persen. Atas pembagian ini, Presiden langsung menanyakan para petani pemilik lahan dan dijawab setuju.

"Kalau yang tidak mau tunjuk jari, supaya saya tidak salah memutuskan. Saya tanya rakyat dulu kalau nggak mau ngapain diputuskan," kata presiden.

Jika masyarakat setuju, presiden berjanji memberikan anggaran untuk membangun infrastruktur penunjang, pembelian mesin dan berbagai penunjang lainnya. Jokowi juga mengungkapkan dirinya datang langsung dengan para menterinya untuk mengetahui kondisi lapangan sehingga bisa memutuskan kebutuhan yang diperlukan.

"Tapi sekali lagi harus sungguh-sungguh kerja keras semuanya, agar apa yang kita inginkan tercapai," harapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement