Rabu 15 Apr 2015 17:03 WIB

Wapres JK Bungkam Ditanya Soal Reshuffle Kabinet

Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak menjawab ketika ditanya wartawan mengenai isu terkait reshuffle kabinet. Seperti yang tengah bergulir di masyarakat, wacana reshuffle mengemuka seiring enam bulan berjalannya pemerintahan Jokowi-JK.

"Nanti ya," kata Jusuf Kalla sambil tersenyum dan segera berlalu di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (15/4). Kemudian, Wapres menaiki mobil golf yang mengantarnya ke Kantor Presiden untuk mengikuti agenda Sidang Kabinet Terbatas yang akan dilaksanakan sore ini.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyatakan hingga saat ini tidak ada pembicaraan mengenai reshuffle atau perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo. "Tidak pernah itu dibicarakan oleh Presiden ke kami pembantu-pembantunya," kata Andi di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (8/4).

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku belum mendengar akan dilakukan perombakan kabinet kerja dalam waktu dekat ini. Terkait pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa menteri-menteri perlu dievaluasi, Praktikno mengatakan bahwa kinerja menteri setiap saat dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo saat rapat kabinet.

"Setiap rapat, Presiden melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri. Presiden kadang masuk ke dalam isu yang lebih detil untuk mengevaluasi agar kinerja menteri berjalan baik," ungkapnya.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Irmadi Lubis mengimbau Presiden Jokowi untuk berani melakukan reshuffle guna meningkatkan kinerja pemerintahan.

"Reshuffle kabinet terutama pada menteri-menteri di bidang ekonomi," kata Irmadi Lubis di lokasi Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, Kamis (9/4) malam.

Irmadi menilai, selama enam bulan pemerintahan Joko Widodo, kinerja pemerintah belum ada yang program pemerintah yang secara substansial membela kepentingan rakyat dan negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement