Rabu 21 Jan 2015 11:42 WIB

Kehilangan Barang, Legislator Kecewa Pelayanan Lion Air

Pesawat Lion Air JT 892 dari Jakarta menuju Gorontalo tergelincir di Bandara Djalaludin, Gorontalo, Selasa (6/8) malam.
Foto: Antara
Pesawat Lion Air JT 892 dari Jakarta menuju Gorontalo tergelincir di Bandara Djalaludin, Gorontalo, Selasa (6/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Legislator Kota Tual, Maluku, Rudolf Marthen Waremra mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen Lion Air karena ipad merek Samsung dalam koper miliknya hilang dalam penerbangan Jakarta-Ambon tanggal 13 Januari 2015.

"Saya kecewa karena telah melaporkan kehilangan ipad ternyata hingga sekarang tidak ada konfirmasi balik dari manajemen Lion Air Ambon," katanya di Ambon, Rabu (21/1).

Mantan ketua DPRD Kota Tual itu prihatin dengan kepedulian manajemen Lion Air terhadap hilangnya barang penumpang yang diindikasikan merupakan ulah staf maskapai penerbangan tersebut. "Bayangkan, koper yang diantar porter di bandara Internasional Pattimura Ambon dalam keadaan sudah terbuka, dan setelah dicek ternyata ipad tidak ada," ujarnya.

Kehilangan ini dilaporkan ke manajemen Lio Air yang berkantor di bandara Internasional Pattimura berlokasi di desa Laha, Kota Ambon. Namun, hingga saat ini tidak ada informasi apa pun dari manajemen Lion Air soal laporan kehilangan ipad tersebut.

"Saya kecewa karena di ipad tersebut terdapat file data-data sehingga menganggu aktivitas pekerjaan legislator maupun pengurus Partai Golkar Kota Tual," tegas Rudolf.

Dia mengemukakan, kurang pedulinya manajemen Lion Air ini sebenarnya dikeluhkan penumpang lainnya yang barang-barangnya juga pernah hilang dalam bagasi.

"Sekiranya manajemen tidak membenahi praktek kurang tertanggung jawab tersebut, maka pastinya merusak citra Lion Air sehingga bisa saja calon penumpang enggan memanfaatkan jasa penerbangan maskapai ini," ujar Rudolf.

Dia mengimbau manajemen Lion Air agar mewaspadai staf, baik di bandara berangkat maupun tiba agar peristiwa hilangnya barang penumpang jangan sering terjadi dan baiknya disikapi dengan bertanggung jawab.

"Saya berangkat dari Bandara Cengkareng sehingga dikhawatirkan kemungkinan ipad itu bisa saja diambil petugas di sana maupun di bandara Internasional Pattimura Ambon," kara Rudolf Waremra.

Area manajer Lion Air Ambon, Ramly, belum bisa dikonfirmasi karena saat dihubungi melalui telpon genggam (HP) tidak aktif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement