Selasa 02 Feb 2016 18:31 WIB

Cak Imin Usul Pilgub DKI Jakarta Dipilih DPRD

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers terkait Mukernas PKB di Jakarta, Selasa (2/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers terkait Mukernas PKB di Jakarta, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengusulkan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 sebaiknya dilakukan DPRD. Namun, sebelum itu terlebih dahulu harus melakukan amandemen terhadap undang-undang.

"Jika cukup waktu mengamandemen undang-undang, maka sebaiknya pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dimulai oleh DPRD," kata Cak Imin, dalam koferensi pers penyelenggaraan Musyawarah Kerja Nasional PKB, di Jakarta, Selasa (2/2).

Menurut dia, selama ini PKB memandang bahwa seorang gubernur memiliki tugas dan wewenang sebagai wakil pemerintah pusat dengan kewenangan yang terbatas.

Keterbatasan kewenangan itu tidak sebanding dengan cakupan wilayah yang menjadi tanggung jawab seorang gubernur.

 

Selain itu, menurut dia, pemilihan gubernur selama ini dipandang menyita waktu dan biaya, sehingga PKB memunculkan kembali wacana agar pemilihan gubernur diserahkan kepada DPRD.

"PKB akan menentukan sikap soal pemilihan gubernur melalui Mukernas yang bakal digelar Jumat (5/2) pekan ini di JCC, Jakarta," ujarnya.

Cak Imin menyatakan, Mukernas PKB yang akan diselenggarakan selama dua hari itu mengambil tema 'Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global' yang intinya berupaya menggalang seluruh kekuatan bangsa dalam menghadapi tantangan global.

Mukernas PKB akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi), menteri kabinet kerja serta petinggi partai politik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement