Selasa 28 Aug 2018 16:36 WIB

5 Suku di Kabupaten Keerom Papua Punah

Banyak marga di Keerom juga terancam punah.

Salah satu suku di pedalaman Papua.
Foto: Antara
Salah satu suku di pedalaman Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, KEEROM -- Dewan Adat Skamto, Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua menyebutkan lima suku di kabupaten tersebut punah. Ketua Dewat Adat Skamto, Didimus Warare   mengemukakan lima suku yang sudah punah di Keerom yakni suku Yaper, suku Bagi, suku Tu, suku Totar dan suku Tagusom.

Warisan suku Yaper, suku Bagi, suku Tu, suku Totar terpaksa dikembalikan ke satu ikatan kampung Kimbramoro.  "Keluarga Kimbramoro di Kampung Kimbramoro yang ambil marga itu lalu dia lihat siapa yang dekat dengan suku itu pakai marga ini," katanya.

Dia mengatakan, banyak marga di Keerom juga terancam punah, warisan marganya terpaksa suku yang ada hubungan dekat yang memakai marganya. Misalnya di Skamto suku Tagusom sudah punah, terpaksa suku Orare di Waris menerima Tagusom/memakai marga tersebut, karena hubungan dekat dengan Tagusom.

Selain suku, kata dia, bahasa asli Keerom juga terancam punah karena pengaruh lingkungan. "Kami selaku orang tua selalu tekankan kepada keluarga agar selalu mengajarkan anaknya dengan bahasa daerah," kata dia.

Sementara itu, menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dari 652 bahasa daerah yang telah dicatat dan diidentifikasi, baru 71 bahasa daerah yang dipetakan vitalitas atau daya hidupnya. Hasilnya, 19 bahasa daerah terancam punah dan 11 bahasa dikategorikan punah. Selain itu ada empat bahasa kritis, dua bahasa mengalami kemunduran, 16 bahasa dalam kondisi rentan, dan 19 berstatus aman.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement