Kamis 17 Jul 2014 16:49 WIB

BPOM Temukan Zat Berbahaya pada Jajanan Iftar di Pasar Rawamangun

Rep: c87/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang takjil.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pedagang takjil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan bahan berbahaya Rhodamin B pada minuman kolak cenil, dan kue basah pada sidak jajanan takjil di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (17/7) sore. Pasar Rawamangun merupakan pasar tradisional ke-25 di Jakarta yang disidak oleh BPOM pada ramadan tahun ini.

Dalam sidak tersebut, Kepala BPOM, Roy Sparringa, mengambil beberapa sampel makanan yang dicurigai dari beberapa pedagang. Makanan tersebut antara lain tahu, minuman kolak cenil, kue basah, mi kuning basah, kerupuk Padang, pepes tahu, cumi asin, ikan asin dan jajanan lainnya.

Jajanan tersebut langsung diuji di mobil laboratorium BPOM yang ikut dalam sidak. "Kue ini positif mengandung Rhodamin B. Kerupuk padang positif mengandung pewarna tekstil. Mengapa digunakan karena pewarna tekstil cukup stabil dan tahan digoreng," kata Roy di sela-sela uji pangan dalam sidak tersebut.

Namun, tidak semua jajanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Mi kuning basah, pepes tahu dan cumi asin setelah diuji negatif bahan berbahaya. Menurut Roy, jajanan berformalin akan menunjukkan warna ungu pada pipet setelah diuji.

"Mie basah negatif jadi ini aman, Masyarakat kayak lotre kadang ada kadang tidak. Pepes tahu ternyata aman, jadi tidak semuanya pasar tradisional tidak aman, ini aman dikonsumsi. Tolong disampaikan ke masyarakat," kata Roy.

Setelah sidak di pasar tradisional, dalam waktu dekat BPOM bakal mengadakan sidak ke pasar swalayan. "Di Jakarta ini cukup tinggi penyalahgunaan bahan berbahaya, sekitar 20 persen yang kita ambil dan curigai tadi mengandung bahan berbahaya yang disalahgunakan," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement