Jumat 02 May 2014 02:56 WIB

BIBF Pembentuk Pilar Ilmu dan Spiritual Kota Bandung

Rep: C69/ Red: Julkifli Marbun
 Sejumlah pelajar mengamati Alquran pada acara 'Bandung Islamic Book Fair' di Gedung Landmark, Jl Braga, Kota Bandung, Kamis (1/5). (Republika/Edi Yusuf)
Sejumlah pelajar mengamati Alquran pada acara 'Bandung Islamic Book Fair' di Gedung Landmark, Jl Braga, Kota Bandung, Kamis (1/5). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandung Islamic Book Fair (BIBF) 2014 tahun ini mengusung tema Bandung Cinta Ilmu Cinta Al-Qur'an. Tema ini diusung dengan harapan pameran itu dapat menjadi wahana peningkatan ilmu, pengetahuan, juga spiritual masyarakat.

Tema ini dideskripsikan dalam berbagai acara yang tersusun pada format Festival. Format ini diharapkan membuat acara lebih menarik dan berpotensi untuk mendatangkan banyak peserta yang mengikuti acara. Acara itu antara lain, seminar, talkshow, dan bedah buku yang akan menghadirkan beberapa komunitas.

"Bandung akan kita dukung menjadi Bandung Juara yang membutuhkan pilar kokoh, yaitu aspek ilmu dan spiritual," ujar Abdul Raup, Katua Panitia Penyelenggara BIBF 2014, Kamis (1/5).

Pameran ini merupakan yang ke-7 diselenggarakan di Jawa Barat. Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Barat dan juga Pemkot Bandung. Pameran buku ini akan diselenggarakan sampai 7 Mei mendatang di Landmark Convention Hall, Jalan Braga No. 129, Bandung.

Sebanyak 88 stand dari penerbit, toko buku, dan peserta lain, seperti stand kuliner Sunda Unik, Perpustakaan Daerah Jawa Barat dan Kota Bandung memeriahkan BIBF. Diskon hingga 70 per sen ditawarkan dalam pameran ini. "Ini arena berkumpul, hampir semua penerbit ada, tempat juga representatif," kata Abdul.

Salah satunya Penerbit Republika juga membuka standnya dalam pameran ini. Menurut M. Natsir, Marketing Penerbitan Republika selalu hadir dalam pameran BIBF di Jawa Barat. Untuk tahun ini ada 12 judul buku baru yang ditawarkan. Selain itu Republika juga menawarkan diskon 25 per sen hingga 75 per sen pada saat pameran kali ini.

Menurut Natsir, setiap mengikuti pameran selalu ada peningkatan jumlah pembeli. Ia berharap masyarakat bukan hanya tahu Republika sebagai Brand koran saja tapi juga produk penerbitan bukunya. "Sudah ada beberapa instansi pemerintah yang ingin melakukan pengadaan buku dari penerbit kita, salah satunya pengadaan buku di Perpustakaan Daerah," jelasnya.

Selain itu dalam keterlibatannya, Penerbit Republika juga menggelar acara dalam pameran BIBF kali ini. Lusa misalnya, akan ada talk show yang berjudul "The Essential Career Compass", yaitu bagaimana cara seorang muslim merencanakan hidupnya. Acara ini akan menghadirkan Rivalino Shaffar, si penulis buku yang juga seorang perencana karir. Rencananya acara ini akan berlangsung selama dua jam dari pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, di area panggung utama.

Ada pula acara bedah buku "99 CelotehKang Erick" dan ngobrol santai bersama Erick Yusuf (Konseptor iHAQI, penceramah, penulis), Atalia Praratya Kamil (Istri Walikota Bandung), dan Rida RSD (penyanyi). Acara ini akan terselenggara tanggal 4 Mei mendatang, pada pukul 16.00-18.00 WIB.

Republika juga akan menghadirkan Tere Liye dalam keikutsertaannya dalam pameran kali ini. Dalam acara ini pengunjung dapat bertemu dan juga mendapat tanda tangan langsung dari penulis terkenal itu. Tere Liye ini akan dihadirkan di stand Republika pada tanggal 7 Mei, pukul 10.00-12.00 WIB.

Tidak hanya Republika Penerbit Sygma, dalam pameran kali ini juga menawarkan produk baru mereka. Ada ratusan produk Al-qur'an dan yang menarik adalah produk Syamil Note dan Tab. Produk ini berisi konten-konten Islami, termasuk e-book Islami untuk anak. "Ini kalau mau donwload sendiri nggak bisa, kalau mau beli bukunya di luar harganya mahal, Rp 3,5juta," terang Asri Nurdianafia, Salles Executif Penerbit Sygma.

Beberapa produk baru juga ditawarkan oleh Penerbit Cordoba. Produk mereka yang terbaru adalah Al-qur'an dengan tafsiran per kata. Produk ini baru saja diluncurkan bulan lalu. Harga per produk Rp 110ribu, tapi dalam pameran ini pembeli bisa mendapatkannya hanya dengan Rp 80ribu.

Menurut Bey Dwisatya, Salles Manager Penerbit Cordoba, dibandingkan dengan pameran sebelumnya, pameran kali ini lebih baik. Penerbitannya yang mendapat stand persis di depan pintu masuk berpendapat konten acara tahun ini lebih beragam. Hal itu akhirnya berhasil menarik lebih banyak pengunjung. "Nggak monoton ya, ini aja baru berapa jam yang datang sudah melampaui yang kemarin di hari pertamanya, jadi saya simpulkan memang lebih baik," ujar dia.

Konten acara yang beragam dalam pameran kali ini ditambah juga dengan adanya pameran pedang nabi yang pertama kali diadakan di Jawa Barat. Dalam pameran ini sebanyak 35 replika benda peninggalan para nabi dan sahabat rasul diboyong dari Museum Topkapi, Turki. Benda yang dipamerkan antara lain replika tongkat Nabi Musa, pedang Nabi Daud, dan pedang milik 4 sahabat Rasulullah.

Qalam Gladimulyana, Owner Pyramid, sebagai oihak penyelenggara, mengatakan dengan adanya pameran ini diharapkan akan dapat mengajarkan jihad yang benar, juga mengingatkan kembali tentang sejarah kerasulan dan para sahabat. "Ada kesamaan konsep ini dengan even yang dijual oleh Islamic Book Fair," jelasnya yang juga menargetkan 50 ribu orang akan datang melihat koleksi yang dipamerkan.

Ketua IKAPI Jawa Barat, Anwaruddin, ketika dimintai tanggapan mengatakan bahwa even BIBF kali ini merupakan even penunjang untuk menuju Bandung sebagai Kota Buku Sedunia. Hal ini merupakan ide setahun yang lalu dan telah melakukan audiensi dengan Walikota Bandung. Menurutnya, ide ini pun direspon sangat baik oleh sang walikota.

Untuk mencapai cita-cita itu, harus terus diadakan even-even lain yang bersentuhan dengan buku. Berbagai even itu nantinya tidak hanya dalam skup nasional tapi juga internasional. Anwar mengatakan sudah banyak daerah di Jawa Barat yang meminta kerja sama dengan IKAPI untuk menyelenggarakan pameran di kota mereka. Sayangnya, hal itu masih sulit dilakukan karena IKAPI sendiri kekurangan personil.

Di Jawa Barat sendiri ada 180 penerbit yang sudah bergabung dengan IKAPI. Dalam pameran kali ini ia juga menargetkan harus mencapai angka 100ribu lebih pengunjung, yang seharinya harus ada 15-20ribu orang yang datang. "Saya akan terus menyebarkan budaya baca, saya mau mengurus IKAPI karena ini ibadah, sesuai ayat pertama Al-qur'an, 'Iqra!'," ujar Anwar bersemangat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement