REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia mengikuti lomba inovasi pembuatan bahan bakar mobil dari reaksi kimia bertajuk "Chemical Engineering Car Competition" (ICECC) 2014 di Gedung Robotika ITS Surabaya pada 11-12 April.
"ICECC sudah tiga kali digelar, tapi tahun ini diikuti peserta asing. Ada peserta tiga negara yang mendaftar, tapi hanya Malaysia yang memenuhi persyaratan," kata ketua panitia CHERNIVAL (Chemical Engineering Festival), Abdul Hadi Albar, di Surabaya, Sabtu.
Didampingi Humas CHERNIVAL 2014, Indah Triyani, ia menjelaskan kegiatan besar mahasiswa Teknik Kimia FTI-ITS itu diikuti 20 tim pendaftar dari universitas nasional maupun internasional, namun panitia memilih 12 finalis.
"Mereka dinyatakan telah lolos seleksi administrasi dengan konsep mobil dan abstrak terbaik untuk mengikuti tahap final di Gedung Pusat Robotika ITS Surabaya pada 11-12 April 2014 yang diawali dengan presentasi poster dan diakhiri dengan lomba," katanya.
Tahap final meliputi Poster Presentation dan Car Racing Performance. Pada Poster Presentation, finalis akan mempresentasikan konsep mobil mereka di hadapan dewan juri dari nasional dan internasional. "Untuk tahap 'Car Racing Performance', finalis akan mendemonstrasikan performa mobil karya mereka untuk menempuh suatu jarak 18 meter dengan membawa beban dalam suatu lintasan. Hasilnya, kami akan memilih tiga juara sebagai pemenang," katanya.
Ia menjelaskan pemenang akan ditentukan tiga hal yakni teknologi, keamanan, dan ketepatan dalam "race". "Teknologi merupakan inovasi bahan kimia yang digunakan, sedangkan keamanan meliputi bahan bakan dari reaksi kimia itu tidak rawan meledak," katanya.
Ke-12 finalis ICECC 2014 adalah Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, UPN Veteran Jawa Timur, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Sebelas Maret dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Bahan kimia yang digunakan peserta dalam ICECC 2014 antara lain peroksida, calsium, elektrolisis, piston, dan sebagainya. "Tahun lalu, peserta dari ITS menggunakan bahan bakar lemon, tapi teknologi baru tahun ini adalah elektrolisis," katanya.
Namun, dirinya mengaku tidak puas dengan teknologi dari reaksi kimia yang ditemukan peserta, karena hal terpenting adalah kemungkinan temuan itu bersifat aplikatif dan ada perusahaan yang tertarik untuk memproduksinya.
"Jadi, ICECC digelar untuk memunculkan temuan bahan bakar alternatif, namun tujuan kami lebih pada harapan akan adanya perusahaan yang tertarik mengembangkannya untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Sebagai stimulus, panitia memberikan hadiah kepada pemenang berupa sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp10 juta untuk juara 1, Rp7 juta untuk juara 2, dan Rp5 juta untuk juara 3, serta hadiah tambahan sebagai pemenang 1, 2 dan 3 Poster Presentation.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
