Senin 06 Jan 2014 08:30 WIB

Warga Keluhkan Sisa Proyek Galian Tanah

Rep: c56/ Red: Hazliansyah
Pejalan kaki melintas di samping tanah galian proyek pembuatan drainase yang belum diangkut di badan jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/12).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pejalan kaki melintas di samping tanah galian proyek pembuatan drainase yang belum diangkut di badan jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CILANDAK -- Galian tanah di beberapa titik di Ibu kota mengganggu perjalanan warga.Di sepanjang jalan dari Ragunan menuju Lebak Bulus misalnya. Sisa-sisa galian tanah ini masih terlihat.

Dari pantauan Republika, Senin (6/1), proyek milik dinas Pekerjaan Umum (PU) ini telah dilaksanakan beberapa bulan lalu dan menimbulkan banyak sekali tumpukan tanah merah. Beberapa warga pun mengeluhkaan kondisi tersebut.

Asti Putri (26 tahun) menuturkan kurang nyaman dengan keadaan kotor ini. Sambil menunggu angkutan kota di halte bus, dia risih melihat tanah merah hasil bongkaran jalan yang meluas sampai ke halte.

''Ya kurang nyaman aja, apalagi kalau hujan pasi beceknya kotor sekali,'' ujar karyawan swasta ini.

Asti berharap proyek pengerjaan PU ini cepat selesai agar halte bisa kembali di gunakan sebagaimana mestinya. Selain pengguna jalan, timbunan tanah juga memberikan dampak bagi para pedagang pinggir jalan.

Salah satu pedagang yang terkena dampak tersebut adalah Aris. Pria yang telah 10 tahun berjulan bunga di jalan TB Simatupang ini mengatakan hasil pengerjaan galian tanah ini sangat merugikan dagangannya. Aris mengaku sudah sebulan ini dia tidak mendapatkan keuntungan dalam berjualan tanaman hias. 

''Sempat tutup selama satu minggu karena adanya kegiatan ini. Semoga cepat selesailah, kalau ada pekerjaan begini ya dipercepat,'' ujar Aris.

Selain penggalian di atas trotoar, pengerjaan itu juga membuat bahu jalan menjadi korban galian. Hal ini menimbulkan tambahan kemacetan sepanjang jalan dari Ragunan sampai Lebak Bulus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement