REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Badan SAR Nasional Tanjungpinang memastikan tidak ada korban hilang setelah terseret arus dan gelombang tinggi saat berlibur di Pantai Trkora 4 Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
"Awalnya ada warga yang melapor masih ada pengunjung yang hilang terseret arus dan diterjang gelombang tinggi, namun setelah kami pastikan tidak ada lagi warga atau pengunjung yang hilang," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Tanjungpinang, Agustamin yang dihubungi dari Tanjungpinang, Ahad.
Agustamin mengatakan, sebelumnya terdapat empat orang yang teseret arus dan gelombang tinggi saat mandi di Pantai Trikora 4, setelah mendapat pertolongan dari Tim SAR, keempat pengunjung itu bisa diselamatkan meski seorang diantaranya harus mendapat perawatan karena terminum air.
"Pada saat kejadian, tim SAR sedang menggelar latihan di Pantai Trikora 3, beruntung korban terseret arus tersebut bisa segera ditolong," katanya.
Menurut dia, untuk memastikan tidak ada lagi pengunjung yang hilang, tim SAR mengumumkan kepada pengunjung apakah masih ada sanak saudaranya yang belum ditemukan atau dinyatakan hilang saat mandi di pantai.
"Karena tidak ada lagi pengunjung yang mengaku kehilangan keluarganya, maka pencarian kami hentikan," katanya.
Agustamin menambahkan, untuk memberikan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan laut saat para pengunjung sedang mandi, SAR Tanjungpinang melatih sekitar 30 orang pemuda yang tinggal di pesisir Pantai Trikora.
"Mereka dilatih menyelam, memberikan bantuan terhadap korban yang terseret arus dan latihan lainnya yang bisa memberikan pertolongan pertama sebelum tim SAR datang," ujar Agustamin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
