Ahad 22 Dec 2013 22:14 WIB

Gita Wirjawan Sambangi Balita Kurang Gizi

Ketua Umum DPP Barindo, Gita Wirjawan  memberi bantuan kepada balita yang mengalami gizi buruk.
Foto: Barindo
Ketua Umum DPP Barindo, Gita Wirjawan memberi bantuan kepada balita yang mengalami gizi buruk.

REPUBLIKA.CO.ID,  SERANG --   Ketua Umum DPP Barindo, Gita Wirjawan mengatakan,  masalah kesehatan ibu bukan hanya persoalan masyarakat pedesaan. Kasus kematian Ibu dan anak justru mengalami tren peningkatan di wilayah perkotaan. 

"Problem utamanya adalah kemiskinan dan tidak meratanya layanan kesehatan yang berkualitas. Masalah kesehatan yang terjadi pada anak-anak di perkotaan adalah kasus gizi buruk dan kekurangan gizi,” ungkap Gita Wirjawan dalam kegiatan bakti sosial di Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Provinsi Banten, Ahad (22/12). 

Kecamatan Curug berada di pinggiran kota memiliki masalah kesehatan dengan kasus gizi buruk pada bayi dan balita per 2013 sebanyak 39 kasus. Lingkungan yang tidak sehat, sanitasi buruk dan terutama kemiskinan merupakan penyebab rendahnya kualitas kesehatan pada bayi dan balita. 

Dalam kegiatan yang dilakukan usai pengukuhan pengurus DPD BARINDO Banten ini Gita memberikan bantuan tambahan gizi kepada 120 balita dan beramah tamah dengan tokoh warga. 

"Saya bisa seperti sekarang berkat ibu saya, jadi saya peduli terhadap kaum perempuan terlepas dari momentum Hari Ibu. Semoga perhatian BARINDO bisa ikut menjahit harapan para ibu dalam membesarkan anak-anak", ujar Gita di hadapan ratusan para ibu. 

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal DPP Barindo Fajar Riza Ul Haq menambahkan bakti sosial ini secara spesifik ditujukan kepada balita yang menderita kurang gizi. 

“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk keberpihakan terhadap masyarakat kurang mampu dalam memenuhi asupan gizi. Kasus gizi buruk dan kekurangan gizi pada bayi dan balita di Banten cukup tinggi. Jadi perlu perhatian serius dari semua pihak," tutur Fajar.

Menurut dia,  Hari Ibu merupakan momen untuk memperkuat gerakan  memperbaiki struktur ekonomi yang timpang dimana korban utamanya kaum perempuan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement