REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi I DPR RI tetap berniat untuk bisa menemui Edward Snowden. Niatan ini dikatakan oleh Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq usai Rapat Kerja Gabungan antara Komisi I DPR dengan pemerintah.
"Rencana Komisi I untuk bisa menemui Snowden itu akan tetap berjalan, komunikasi untuk bisa ke sana juga tetap dilakukan," kata Mahfudz di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Jakarta, Kamis (28/11).
Snowden adalah mantan pekerja kontrak Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) yang membocorkan data intelijen AS, yang saat ini masih dalam perlindungan pemerintah Rusia.
Mahfudz menjelaskan hingga saat ini pemerintah Rusia memang tidak memberikan fasilitas, karena pemerintah Rusia tidak ingin terlibat secara resmi terkait pertemuan tersebut.
"Tapi mereka memberikan informasi terkait pengacara Snowden yang kemungkinan bisa membantu untuk akses menemui Snowden," ujar Mahfudz.
Mahfudz mengemukakan bahwa Komisi I meyakini bahwa Snowden akan menyicil pemberian informasi tentang hasil penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Indonesia.
Karena itu, Komisi I bersikukuh untuk bisa menemui Snowden agar bisa menggali lebih jauh tentang seluruh informasi yang ada terkait penyadapan itu.
"Sehingga Indonesia kemudian tidak disibukkan dengan cicilan informasi karena ini sedikit banyak akan mengganggu stabilitas negara juga," ucap Mahfudz.