Sabtu 03 Aug 2013 17:29 WIB

Warga Ambon Trauma Hujan Lebat

Kondisi pemukiman warga Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku, tersapu banjir bandang akibat jebolnya waduk Way Ela, Kamis (25/7).
Foto: Antara
Kondisi pemukiman warga Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku, tersapu banjir bandang akibat jebolnya waduk Way Ela, Kamis (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Warga Ambon masih resah dan trauma dengan guyuran hujan lebat yang sempat membuat bencana banjir serta tanah longsor pada 30 Juli 2013 lalu.

"Hujan lebat tahun lalu yang mencapai klimaksnya pada 1 Agustus hingga menelan korban jiwa dan harta benda di Pulau Ambon, Seram dan Maluku Tenggara, tapi hujan kali ini lebih parah," kata Nurdin, salah satu warga Batumerah di Ambon, Sabtu (3/8).

Warga merasa trauma karena rumah mereka masih dalam proses pembersihan dari material tanah, pasir, sampah dan lumpur yang terbawa banjir belum tuntas. "Untuk tidur saja sulit karena kasur dan bantal terendam lumpur dan segala perabot juga tidak bisa digunakan," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi di berbagai kawasan bantaran sungai lainnya yang padat rumah penduduk seperti Skip, Kadewatan, Tanah Tinggi, Mardika, Batugajah, Urimesing, Pohon Pule, Jalan Baru, Waehaong, Galala, Aster Tantui Amahusu dan Passo.

Bencana banjir dan tanah longsor kali ini juga mengakibatkan ribuan orang masih bertahan di tempat pengungsian yang menyebar di berbagai sudut kota termasuk Kantor DPRD Kota Ambon dan Wisma Atlit Karangpanjang.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengakui bencana alam tahun ini lebih besar dampaknya dibanding tahun lalu dengan jumlah korban jiwa dan harrta benda yang lebih besar dan jumlah warga yang mengungsi jauh lebih banyak.

"Kerusakan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, talud maupun rumah penduduk serta harta benda sangat besar dan bencananya merata pada lima kecamatan," katanya.

Regu-regu penyelamat seperti SAR, Tagana, PMI, Satpol PP, TNI dan Polri serta relawan lainnya juga terbagi-bagi pada hampir seluruh wilayah di Pulau Ambon termasuk dipusatkan untuk membantu masyarakat Negeri Lima yang hancur akibat jebolnya natural dam Wai Ela.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement