REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk tidak ragu beroposisi. PKS bisa beroposisi bila menilai kebijakan pemerintah sudah salah arah.
"Sumoggo saja (silakan saja). Kami beroposisi sejak awal pemerintahan dua periode," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6).
Beroposisi bukan kartu mati bagi partai politik. Bambang menyatakan PDI Perjuangan terlah membuktikan hal itu. Menurutnya, meskipun PDIP telah beroposisi selama dua periode pemerintahan, namun hal itu tidak menutup jalan PDIP bekerja kepada rakyat.
"Ada yang bilang kalau di luar pemerintahan mati. Tapi, nyatanya kita hidup. Dua periode pula," ujar Bambang.
Sebelumnya, perang pernyataan antara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal kenaikan harga BBM bersubsidi terus berlangsung. Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana menantang PKS bersikap gentleman.
Sutan mengatakan jika PKS menganggap kebijakan menaikan harga BBM merupakan kebijakan yang keliru, PKS sebaiknya menarik menteri-menterinya yang ada di kabinet. Sebab bila tidak, koalisi yang dilakukan PKS tidak lebih dari sekadar basa-basi.
"Artinya, basahnya mau, basinya tidak mau," sindir Sutan.