Rabu 12 Jun 2013 02:38 WIB

Syarief Hasan: Sikap PKS Mengecewakan Parpol Koalisi

Syarief Hasan
Foto: Antara
Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan partai-partai politik koalisi kecewa dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menolak kebijakan strategis pemerintah menaikkan harga harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menyelamatkan perekonomian.

Menurut Syarief, hal itu merupakan salah satu topik pembicaraan dalam rapat koalisi yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta Convention Center, Selasa (11/6) malam.

Dalam rapat tersebut juga dibahas perkembangan perekonomian dan mengamankan kebijakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013 agar dapat segera disetujui DPR. 

"Kemudian yang terakhir tentang PKS, koalisi sangat kecewa. Kita harapkan seharusnya dalam suasana strategis seperti ini untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia, kita seharusnya bersama-sama, iya kan. Tapi ternyata PKS berbeda dengan kita, iya kan, saya pikir itu, dan tentunya koalisi sangat kecewa," papar Syarief.

Rapat koalisi yang dilangsungkan di JCC tersebut dihadiri semua ketua-ketua partai politik, kecuali PKS karena tidak diundang. Tidak diundangnya PKS dalam rapat tersebut sebagai bentuk kekecewan koalisi terhadap sikap partai tersebut. 

"Iya itu salah satu bentuk dari kekecewaan kita," ujar Syarief.

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan, koalisi sangat menyesalkan PKS yang tidak mendukung kebijakan startegis pemerintah dalam mengelola perekonomian.

Menurut dia, langkah PKS tersebut bisa diartikan telah meninggalkan koalisi, karena tidak sesuai dengan tata aturan berperilaku (code of conduct) yang telah disepakati para anggota koalisi.

"Sangat disesalkan sikap PKS yang berbeda dengan pemerintah. Kalau tidak memberikan dukungan, berbeda dengan kebijakan strategis, menurut code of conduct, sama saja dengan memisahkan diri (dari Setgab koalisi)," kata Suryadharma.

Ketua Umum PAN Hatta Rajasa enggan mengomentari sikap PKS. Bagi Hatta, RAPBN P 2013 diharapkan tetap disepakati sesuai jadwal pada 17 Juni nanti.

"Kita harapkan APBN-P 2013 berjalan sesuai waktunya (17 Juni). Kalau sikap PKS sudah tidak perlu ditanya lagi," ucap Hatta.

Sementara itu, rapat tertutup partai koalisi tertutup dimulai Selasa malam, sekitar pukul 20.00 WIB dan berlangsung selama lebih kurang dua jam.

Rapat yang dipimpin SBY tersebut diikuti Wakil Presiden Boediono, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Ketua Umum PAN yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Mensesneg Sudi Silalahi, Menhukham Amir Syamsuddin, Menag yang juga Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, dan Menakertrans yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement