REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Venna Melinda yang juga mantan Puteri Indonesia mengatakan dalam membicarakan persoalan kontes Miss World jangan hanya menyoroti masalah bikini yang dipakai para kontestannya saja.
“Kalau yang disoroti masalah bikini saja, kesannya jadi negatif dan Miss World maupun Miss universe akan didemo terus,” kata Venna di Jakarta, Ahad (14/4).
Menurut pengetahuan Venna, acara final Miss World 2013 akan digelar di Bali. Penyelenggaran Miss World 2013 di Bogor, Jawa Barat, hanya sebagian kecilnya saja.
Venna mengimbau sebaiknya pemerintah setempat, kepolisian, DPRD Bogor, dan pihak Miss World mengakomodir warga yang tidak setuju dengan penyelenggaran Miss World 2013 di Bogor.
Ini perlu dilakukan, kata Venna, untuk mengetahui apa saja penyebab ketidaksetujuan warga terhadap kontes Miss World. Kalau masalah pakaian, penyelenggaran Miss World mungkin bisa menyesuaikan pakaian yang akan dikenakan para kontestannya agar lebih sopan dan sesuai dengan budaya setempat.
Misalnya, Venna mencontohkan kontestan Miss World tidak menggunakan bikini yang terbuka. Kontestan bisa menggunakan kebaya yang merupakan simbol pakaian wanita Indonesia.
Venna mengatakan jika Indonesia menolak kontes Miss World 2013, dikhawatirkan Indonesia dianggap sebagai tuan rumah yang kurang baik. Padahal manfaat Miss World yang merupakan perhelatan internasional itu banyak, antara lain sebagai iklan gratis pariwisata daerah Jawa Barat, terutama Bogor sebab acara akan disiarkan di 180 negara di dunia.
Selain itu, meningkatkan industri kreatif di Bogor. Sebab di perhelatan nasional, apalagi internasional dibutuhkan suplai souvenir yang banyak. “Ini membantu para pengrajin kecil untuk memasarkan dagangannya,” ujar Venna.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
