Ahad 07 Apr 2013 20:24 WIB

Ini Kondisi Terakhir Polisi Korban Penembakan Anak Buahnya

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski proyektil peluru yang bersarang di tubuh polisi korban penembakan anak buahnya telah berhasil diangkat, kondisi Kombes Purwadi masih belum stabil. Kepala RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu masih harus menjalani perawatan intensif.

"Masih dirawat intensif setelah pengangkatan proyektil di paha dan leher," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar Kombes Endi Sutendi ketika dihubungi dari Jakarta Ahad (7/4).

Endi mengatakan Purwadi menderita dua luka tembakan akibat ulah Briptu Ishak. Pada awalnya, memang dugaan terjadi tiga kali penembakan. 

Terlepas dari banyaknya luka tembak yang mendera Purwadi, Endi memastikan pelaku tetap akan menghadapi saksi berat. "Untuk itu sekarang yang bersangkutan masih diperiksa intensif oleh Propam di Poltabes Makassar," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan pelaku yang berdinas di Satuan Pengamanan Objek Vital Polrestabes Makassar akan mendapat ancaman hukuman berat. Selain tentu saja pelanggaran kode etik, pasal lain pun akan dijeratkan kepada Ishak 

"Pelaku akan dikenai tindak pidana penganiayaan berat Pasal 351 KUHP atau percobaan pembunuhan," kata Boy.

Sebelumnya, peristiwa penembakan ini terjadi pada Sabtu (6/7) siang sekitar pukul 14.40 WITA. Saat itu pelaku mendatangi RS untuk menemui korban. 

Ketika bertemu, Ishak mendebat sikap teguh Purwadi yang tetap melakukan program perluasan areal RS. Pelaku yang merasa dirugikan oleh perluasan tersebut lantas bersitegang kata dengan atasannya ini.

Tak puas dengan jawaban korban, Ishak naik pitam dan menembakan senjata dinasnya ke arah Purwadi. Tak ayal, dua peluru bersarang di leher dan paha korban. 

Purwadi kemudian langsung ditangani oleh tim dokter di rumah sakit tersebut dan akhirnya harus dirujuk ke RS Pelamonia sebelum sempat juga dibawa ke RS Wahidin Sudirohusodo. Pascakejadian, Ishak lalu menyerahkan diri ke Poltabes Makassar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement