Kamis 04 Apr 2013 02:57 WIB

Warga Perbatasan Tutup Bandara Temindung

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, sempat ditutup akibat unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Malinau.

"Melihat kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan aktivitas penerbangan, maka pada pukul 11. 00 Wita, kami selaku otoritas Bandara Temindung Samarinda terpaksa menghentikan semua jadwal penerbangan dan kedatangan. Penghentian aktivitas itu kami putuskan mulai pukul 11. 00 Wita hingga 16. 00 Wita," ungkap Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Transportasi Bandara Temindung Samarinda, Roesmato, kepada wartawan, ditemui disela-sela unjuk rasa warga perbatasan tersebut.

Pada Senin pagi kata Roesmato, aktivitas penerbangan di Bandara Temindung masih sempat berjalan normal. Namun, Sekitar pukul 10.00 Wita, puluhan orang yang mengaku warga perbatasan di Kabupaten Malinau langsung menggelar unjuk rasa di halaman bandara.

"Jadi, ada dua penerbangan yang terganggu yakni ke Long Ampung dan Malinau menggunakan Susi Air. Keputusan penutupan aktivitas Bandara ini terpaksa dilakukan untuk menghindari hal-hal yang diinginkan apalagi kondisi Bandara Temindung berbeda dengan bandara lainnya karena ring satu langsung berhubungan ke sisi udara," ungkap Roesmanto.

Namun, pada Senin siang sekitar pukul 12. 30 Wita, pihak otoritas Bandara Temindung Samarinda akhirnya kembali membuka aktivitas penerbangan, menyusul puluhan massa yang sebelumnya berunjuk rasa beralih ke Kantor Gubernur Kaltim.

Unjuk rasa yang dilakukan puluhan massa yang mengatasnamakan diri warga perbatasan di Kabupaten Malinau itu menuntut kejelasan penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan.

Sekitar 450 personel gabungan dari Satuan Samapta Polresta Samarinda dan Brimob Polda Kaltim bersenjata lengkap disiagakan di kawasan bandara perintis menuju ke pedalaman Kaltim tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement