Jumat 14 Sep 2012 15:58 WIB

Wajar, Umat Islam Kutuk Film 'Innocence of Muslims'

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Foto: Adji sambogo/Republika
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai wajar jika umat muslim di Indonesia merasa tersinggung, marah, geram dan protes terhadap film "Innocence of Muslims" yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.

"Saya sangat mewajari hal itu, sebagai muslim yang rasulnya amat dihormati dan dimuliakan ada penghinaan. Maka wajar kita sebagai muslim tersinggung lewat film tersebut," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Jumat.

Namun, pihaknya meminta kepada semua umat Muslim, khususnya yang berada di Jabar untuk menyikapi protes terhadap film yang dibuat oleh warga Amerika Serikat bernama Sam Bacile dengan cara-cara yang baik serta tidak menyalahi aturan.

"Kita harus tersinggung, kalau tidak tersinggung salah. Tetapi kita sikapi ketersinggungan tersebut dengan sikap yang baik, lakukan protes kalau perlu dengan cara baik, jangan sampai anarki. Karena Pak SBY juga protes, Presiden Mesir juga protes, Gubernur Jabar juga ikut protes," kata dia.

Pihaknya juga kurang sepakat jika ada alasan bahwa dasar pembuatan film yang menghina nabi tersebut ialah kebebasan berkreasi dan berekspresi. "Kalau alasannya kebebasan ekspresi. Ekspresi itu bebas tapi hormati juga kebebasan milik orang lain," ujarnya.

Selain itu, kata Heryawan, untuk menghindari kekecewaan umat muslim Indonesia terhadap film tersebut alangkah baiknya jika akses untuk melihat film itu didunia maya ditutup, seperti yang dilakukan oleh Youtube.

Hari ini, ada dua kelompok massa di Kota Bandung yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes film yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Pertama dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, kedua ialah massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Kedua massa tersebut melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement