Rabu 05 Sep 2012 17:44 WIB

MUI: Alquran Salah Cetak karena Pentashih Teledor

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Alquran
Foto: alarabiya.net
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum selesai kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran Kementerian Agama (Kemenag), kini muncul persoalan baru. Kini di beberapa daerah muncul ribuan kitab suci umat Islam itu yang salah cetak.

Kesalahan cetak Alquran disinyalir akibat ketidakseriusan tim tashih dari Kemenag. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan Alquran tersebut wajib ditarik dari peredaran.

"MUI sedang menelitinya. Tapi jika benar begitu keadaannya sudah dapat dipastikan bakal diperintahkan untuk ditarik," jelas Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnaen di Jakarta, Rabu (5/9).

Dari hasil penelusuran MUI, ada hal-hal yang perlu diperketat dalam Tim Lajnah Pentashih Alquran Kemenag selama ini. Tengku menjelaskan ketika bekerja mentashih Alquran, para anggota tim tidak berkonsentrasi.

"Mereka masih ber-handphone ria, tidak konsentrasi, terkesan sambil lalu, dan anggap remeh saja. Ada beberapa laporan pada kami dari beberapa perusahaan percetakan yang mengeluhkan perilaku para anggota Pentashih Alquran yang sering memakai handphone saat kerja," ungkap Tengku.

Walhasil, ditemukan mushaf Alquran yang sudah ditashih belakangan diperiksa ulang lagi. Tentu saja, cetus Tengku, hal itu sangat merepotkan, menjengkelkan, dan membutuhkan biaya ekstra.

"Risikonya, kalau salah harokahnya, dan mengubah arti, maka Alquran Kemenag wajib ditarik dari peredaran. Apalagi ada halaman yang kurang, maka tidak bisa tidak," tegas Tengku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement