REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dinilai tak sigap dan gagal membantu beberapa perahu yang sedang mengalami masalah di perairannya bulan lalu. Para pemantau pencari suaka mengatakan Indonesia tak memiliki kemampuan atau keinginan untuk membantu menyelamatkan pencari suaka yang terkatung-katung di lautan.
Australia, menurut AFP, berulang kali terpaksa memimpin misi penyelamatan hingga ke dekat perairan laut Jawa. Pada Rabu (4/7) lalu bahkan mereka mengirimkan kapal-kapal penyelamatan setelah menerima panggilan bantuan dari kapal reyot yang terjebak di lautan berbatu karang.
Dalam peristiwa itu, Angkatan Laut Australia menyelamatkan lebih dari 160 orang yang berada di perahu. Saat ditemukan, perahu mereka yang bermasalah hanya berjarak 63 mil laut dari pantai Jawa. Itu adalah lokasi perairan yang sama di mana diperkirakan 90 orang tenggelam pada 21 Juni lalu.
Australia, menyatakan beberapa kali selalu mengingatkan badan penyelamatan dan pencarian nasional (Basarnas) di awal-awal, mengenai kapal pertama dua hari sebelum mereka tenggelam.