Sabtu 11 Feb 2012 14:18 WIB

Sebelum Insiden Maut, Ia Malah tak Pernah Duduk di Depan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta. (ilustrasi)
Foto: www.bus-photo.net
Bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Tak biasa-biasanya Sumpena (40) duduk di bagian depan bus. Namun hal ini yang membuatnya justru lolos dari kecelakaan maut Jumat malam lalu. Padahal sore itu ia duduk tepat di bagian belakang kursi pengemudi.

Sumpena masih dapat menghirup nafas lega. Meski kaki dan tangan kanannya patah tertimpa jok dan penumpang saat Bus Karunia Bakti mengalami kecelakaan dan masuk jurang. Namun, setidaknya ia tak sampai harus meregang nyawa.

Hari itu Sumpena memilih duduk di belakang supir. Padahal selama ini ia tak pernah mau duduk di bagian depan bus. " Saya sebelum ini selalu duduk di bagian belakang bus," tuturnya saat di temui di RS PMI Bogor, Sabtu (11/2).

Hari itu Sumpena mengalami musibah. Bus yang ia tumpangi bersama rekannya Kosim mengalami kecelakaan hingga masuk ke dalam jurang. Sumpena mengakui, memang hari itu tak seperti biasanya. Ia merasa sangat malas untuk berangkat kerja. Sumpena adalah seoreng petugas distributor kerupuk ke warung-warung di daerah Ciampea, Bogor.

Setiap bulan ia bersama rekannya Kosim pulang kampung untuk menemui keluarga mereka, yang tinggal di Garut, Jawa Barat. Siang itu saat mau meningalkan rumahnya di Garut Sumpena merasa sangat malas.

Ternyata sore harinya ia dan rekannya Kosim mengalami kecelakaan. Nyawa temannya tak berhasil diselamatkan. Kosim meninggal setelah ikut tertindih kursi dan penumpang-penumpang bus lain, saat bus terperosok masuk jurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement