Sabtu 14 Jan 2012 14:22 WIB

Dikawal Empat F-16, Presiden Terbang Kembali ke Jakarta

Pesawat F-16
Pesawat F-16

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Presiden Susilo Bambang, Sabtu (14/1) siang, mengakhiri kunjungan kerjanya di Jawa Timur dan kembali ke Jakarta. Dalam perjalan pulang, pesawat presiden mendapat kawalan empat pesawat tempur F-16.

Sekitar pukul 12.00 WIB Presiden Yudhoyono beserta rombongan bertolak dari Pangkalan TNI AU Iswahjudi dan menempuh perjalanan lebih kurang 1 jam 10 menit.Formasi pengawalan terhadap kepala negara itu sebagaimana ketika melakukan perjalanan dari Malang ke Madiun pada Kamis (12/1).

Keempat pesawat tempur itu unjuk kebolehan dengan terbang mendampingi pesawat boeing 737-800 yang membawa Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, dua di sisi kanan dan dua di sisi kiri. Dari ketinggian sekitar 22 ribu kaki, pilot pesawat tempur F-16 itu mengucapkan selamat jalan kepada Kepala Negara.

"Merupakan satu kehormatan bagi kami, pesawat tempur TNI Angkatan Udara untuk melaksanakan tugas escort pesawat 'Indonesia one'," kata pemimpin skadron III Letkol Penerbang Ali Sudibyo dari pesawatnya yang diperdengarkan dalam pesawat kepresidenan.

Ia mengatakan bahwa pesawat kepresidenan itu akan meninggalkan kawasan terbatas area Iswahyudi tempat penjaga angkasa bersarang dan menempa diri untuk menghadapi segala ancaman udara. Sambil mengawal pesawat kepresidenan, para pilot itu menyatakan kesiapan TNI AU untuk menjaga setiap jengkal wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

Para awak F-16 itu kemudian menutup salamnya dengan memberikan hormat kepada Presiden.

Ditemui sebelum menerbangkan F-16, Letkol Penerbang Ali Sudibyo mengatakan bahwa pengamanan VVIP adalah satu tugas pesawat tempur yang berada di bawah TNI AU.

"Pengawalan hari ini kurang lebih sampai di luar dari Lanud Iswayudi, sampai di Kota Semarang pada ketinggian hingga mencapai 28 ribu kaki," katanya. Sebelumnya disebutkan bahwa pengawalan akan dilakukan hingga di atas Kota Cirebon.

Sekalipun tidak ada ancaman, namun menurut Ali Sudibyo pesawat yang diterbangkannya tetap dilengkapi oleh peluru kendali. "Apabila ada kemungkinan pelanggaran udara yang masuk ke wilayah kita dan mengganggu dari kegiatan perjalanan Presiden RI, kita harus siap mengamankan dan kita harus melakukan pertempuran bila diperlukan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement