Rabu 23 Nov 2011 01:02 WIB

Ditemukan Influenza 'Aneh' pada Penumpang Pesawat? Begini Prosedur Penanganannya

Simulasi inspeksi penyakit menular pada sebuah maskapai
Foto: Courtesy of pandemic-flu-guide.com
Simulasi inspeksi penyakit menular pada sebuah maskapai

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Apa yang harus dilakukan pilot, awak kabin, penumpang dalam satu pesawat, dan otoritas bandara jika ada seorang penumpang mengalami sakit yang dicurigai sebagai influenza jenis berbahaya? Inilah yang disosialisasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat menggelar simulasi penanggulangan pandemi influenza di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, Selasa.

Dalam kegiatan tersebut antara lain disimulasikan, kepala otorita Bandara Sam Ratulangi mengadakan rapat darurat terkait dengan adanya virus flu baru "HxNy".

Atas permintaan otorita bandara, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Manado menjelaskan situasi epidemologi dan instruksi pusat serta bentuk kegiatan penanggulangan yang harus dilaksanakan di bandara.

Otorita bandara memberi arahan dan menginstruksikan pemberlakuan keadaan darurat di bandara dan pelaksanaan penanggulangan pandemi influenza baru di lingkungan Bandara Sam Ratulangi.

Selain itu bandara juga mengeluarkan instruksi tentang operasi penanggulangan pandemi influenza di bandara internasional Sam Ratulangi.

Adanya instruksi tersebut seluruh petugas di bandara termasuk KKP meningkatkan kesigapannya dengan mendirikan tenda isolasi, dipergunakan untuk tata laksana kasus dan tindakan medis dan tim paramedis.

Sehubungan dengan telah diberlakukan operasi penanggulangan pandemi influenza, maka seluruh pesawat luar negeri dilakukan pemeriksaan sesuai petunjuk teknis dari pusat antara lain dengan menggunakan thermoscener, pemberian "health Alert card" yang berisi data-data kesehatan. Pada suatu saat terdapat permohonan dari salah satu pesawat yang datang dari negera X (negara terjangkit) mau kembali ke Indonesia melalui Bandara Sam Ratulangi.

Terjadilah komunikasi antara pilot dan ATC dengan manager operasional bandara yang kemudian menghubungi posko KKP. Dalam komunikasi itu terungkap ada dua penumpang di pesawat itu yang menuju bandara Manado dicurigai terjangkit penyakit influenza baru HxNy.

Perintah itu selanjutnya disampaikan ke tim verifikasi, tim evakuasi dan tim kesehatan di tenda isolasi yang telah memakai APD lengkap.

Setelah pesawat mendarat dan parkir di zona khusus, tim verifikasi dan evakuasi naik ke pesawat untuk melakuan verifikasi. Dalam proses verifikasi petugas, akan memeriksa dan memastikan apakah betul kasus yang dimaksud adalah benar sesuai dengan ciri-ciri kasus suspect penyakit influenza HxNy.

Setelah diverifikasi dipastikan penumpang tersebut suspect, maka tim verifikasi melakukan kontak dengan tim medis di tenda isolasi untuk melakukan tindak lanjut. Pasien suspect tersebut kemudian dibawa ke tenda isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan menunggu kesiapan rumah sakit. Petugas imigrasi bersama bea cukai dengan menggunakan pakaian APD lengkap, memeriksa dokumen dan barang-barang suspect. Setelah melakukan tatalaksana kasus sesuai SOP, para tim medis di tenda isolasi melapor kepada petugas posko untuk melakukan rujukan terhadap kasus suspect dan setelah itu posko akan menghubungi rumah sakit rujukan.

Sesudah dibawa ke rumah sakit petugas isolasi dan tenda isolasi didesinfeksi. Karena bersifat sekali pakai, maka APD dibuang di safety box dan dihancurkan di insenarator.

Sekretaris Jenderal Kemenkes, dr Ratna Rosita MPH mengatakan, tujuan simulasi ini agar memiliki kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit terutama menular yang masuk lewat pintu masuk negara seperti melalui bandara. "Simulasi ini penting dilaksanakan di pintu-pintu masuk, dan pernah dilakukan di Jakarta serta selanjutnya akan digelar di Batam," katanya.

Dengan kegiatan ini akan terjadi koordinasi antara semua pihak di bandara sepetri Angkasa Pura, KKP, Bea Cukai, Imigrasi, Kepolisian dan TNI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement