Senin 24 Oct 2011 15:52 WIB

BP Migas Bantah Pendalaman Pipa Kodeco Gagal

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Badan Hukum Milik Negara (BHMN) BP Migas Wilayah Jawa, Papua, dan Maluku (Japalu) membantah pendalaman pipa gas Kodeco Energy Co., Ltd mengalami kegagalan karena proyek tersebut masih berlangsung sampai sekarang.

"Meski masa kontrak kerja Kodeco Energy Co., Ltd sudah berakhir dan kami yang mengambil alih tanggung jawabnya, pendalaman pipa gas itu tetap diteruskan," kata Kepala BP Migas Japalu, Hadi Prasetya, ditemui dalam Diskusi Potensi Minyak dan Gas Bumi antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dengan BP Migas di Surabaya, Senin (24/10).

Menurut dia, sekitar bulan Agustus 2011 pendalaman pipa gas Kodeco yang pernah memunculkan polemik di Tanah Air telah dilakukan di kedalaman minus 13 meter "Low Water Spring/LWS".

"Tepatnya di penyeberangan satu atau 'Kilometre Point/KP' 35 hingga 36," ujarnya.

Pendalaman pipa gas di penyeberangan satu tersebut, ungkap dia, mengeluarkan dana sangat besar dibandingkan penghitungan awal karena membutuhkan teknologi yang lebih canggih. "Akibatnya, biaya yang kami siapkan semakin membengkak," katanya.

Akan tetapi, ia mengaku, tidak akan memperlambat pendalaman pipa gas di penyeberangan kedua yakni di KP 44 hingga 46 karena pihaknya memang mendapatkan amanah dari pemerintah untuk segera menyelesaikan pendalaman dengan batas akhir pada pertengahan tahun 2012.

"Saat ini, pendalaman pipa gas di penyeberangan kedua sudah terealisasi 30 persen," katanya.

Terkait besaran biaya pendalaman pipa gas di penyeberangan kedua, proyeksi dia, angka investasinya lebih besar dibandingkan yang dikeluarkan pada proyek pendalaman pipa gas di penyeberangan satu.

"Apalagi, ukuran yang diperlukan untuk mendalamkan pipa gas yang kedua lebih dalam dan panjang pipa yang didalamkan lebih panjang dibandingkan pipa gas di penyeberangan satu sehingga teknologi yang dibutuhkan lebih besar," katanya.

Ia melanjutkan, sembari menyelesaikan pendalaman pipa gas Kodeco yang berada di penyeberangan kedua pihaknya bersama Pemerintah Pusat sedang membahas lebih lanjut terkait pemindahan jalur pipa tersebut.

"Kami belum tahu kapan kedua pipa yang melintang itu akan dipindah tetapi pembicaraan ke arah sana sudah ada. Bahkan, kini menjadi topik tersendiri dalam Rapat Menteri Koordinator Perekonomian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement