Kamis 07 Jul 2011 11:41 WIB

Pasukan Nyamuk Mandul Basmi Nyamuk DBD dan Malaria

Nyamuk (ilustrasi)
Foto: antara
Nyamuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Membasmi nyamuk Aedes aegypty dan Anopheles sp sebagai pembawa penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria bisa dilakukan dengan cara melepaskan nyamuk-nyamuk yang sudah dimandulkan dengan radiasi.

"Pemberantasan penyakit ini sebelumnya terkendala oleh makin kebalnya nyamuk DBD terhadap insektisida dan kekebalan plasmodium (parasit penyebab malaria -red) terhadap obat," kata peneliti Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Ali Rahayu, Kamis.

Ia mengatakan hal itu di sela pameran "Iptek Nuklir untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat" di kantor Batan Jakarta Selatan, Kamis.

Nyamuk jantan mandul, urai Ali Rahayu , dilepas secara periodik ke habitatnya dan bersaing dengan nyamuk alam untuk kawin dengan nyamuk betina sehingga terbentuk telur-telur steril, maka akhirnya terputuslah generasi nyamuk serta siklus penyakit tersebut.

Hasil penelitian terhadap Aedes aegypty, dengan radiasi sinar gamma dosis 70 Gy bisa memandulkan nyamuk tersebut sampai 100 persen dengan nilai daya saing kawin 0,31 dan dosis 65 Gy memandulkan 98,53 persen dengan daya saing kawin 0,45, kata Ali.

Sedangkan untuk nyamuk malaria diteliti pada Anopheles maculatus dengan dosis 110 Gy dapat memandulkan 97 persen dengan daya saing kawin 0,65, dan dosis 120 Gy memandulkan 99 99 persen tetapi daya saing kawinnya tak bisa dihitung karena tahapan hidup nyamuk selanjutnya tak dapat diikuti berhubung semua nyamuk mati.

Percobaan pelepasan nyamuk jantan mandul Aedes aegypty pada area terbatas di kawasan Pasar Jumat,Jakarta menunjukkan bahwa pelepasan pertama mampu menurunkan populasi di alam sebesar 35 persen dan pelepasan kedua menurunkan populasi sebesar 68-80 persen.

Saat ini ia sedang melakukan uji lapangan di perumahan penduduk untuk nyamuk DBD di Salatiga yang merupakan daratan tinggi dan dingin, serta Banjarnegara yang merupakan daerah sedang, dan Muntok (Bangka Barat) yang merupakan daerah panas.

Yakni dengan melepas setiap minggu sebanyak sekitar 50 ekor nyamuk jantan mandul pada setiap rumah hingga lima kali pelepasan. "Kalau pergerakan ke dalam (di dalam rumah) dari nyamuk betina nol, maka satu pelepasan saja cukup untuk memutus siklus kehidupan nyamuk, ini seperti yang pernah terjadi di sekitar laboratorium. Hal ini penting terutama untuk daerah endemik DBD,"katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement