REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kasus kejujuran Siami membongkar kecurangan Ujian Nasional (UN) mendapat apresiasi pengamat pendidikan Anies Baswedan. Menurut Anies, sikap kejujuran belum hilang di negeri ini.

Kasus Siami, kata dia, layak dijadikan momentum bagi pemerintah untuk menyebarkan hal baik di negeri ini. Pasalnya, keteladanan kebaikan malah muncul dari rakyat biasa bukan dari elite bangsa. “Ibu Siami layak jadi pahlawan atas keberaniannya,” kata Anies di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (16/6).

Anies menyatakan, dunia pendidikan di Indonesia sedang mengalami tsunami besar. Menurut dia, jutaan guru berdiri di depan kelas mendidik siswanya agar jadi insan cerdas. Sayangnya, ucap Anies, mereka dilingkupi sistem yang memberi insentif bagi orang yang bertindak tak jujur. Adapun, orang yang jujur akan menerima disinsentif dengan tambahan resiko akan dimusuhi banyak orang.

Rektor Universitas Paramadina tersebut menilai kasus Siami jangan dianggap remeh. Pemerintah, kata Anies, jangan menganggap kasus itu sebagai kasuistik yang terjadi di satu tempat. Ia yakin kejadian itu banyak terjadi di berbagai tempat, namun belum terbongkar. Anies mendesak pemerintah membuka mata atas kasus itu.

Sebab, kasus kejujuran Siami —yang direspon negatif masyarakat di kampungnya— mencerminkan realita berbangsa yang mengganggap kebaikan tak penting. “Ini problem besar yang butuh penanganan dan bukan isolated case,” ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika