Kamis 09 Jun 2011 07:42 WIB

Kenaikan BBM, Kalau Tidak Tahun Ini, Ya Tahun Depan!

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: cr01
Unjuk rasa menolak kenaikan BBM di Jakarta beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Andrie Indrayadi
Unjuk rasa menolak kenaikan BBM di Jakarta beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kenaikan harga BBM pada tahun ini diperkirakan bisa menyebabkan inflasi sebesar enam persen. Sebaliknya jika tidak ada kenaikan harga BBM pada tahun ini maka inflasi bisa berada di bawah lima persen.

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (8/6) malam. Raker tersebut membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2012 bersama Menkeu Agus Martowardojo dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

Hingga Mei 2011, inflasi bulanan sebesar 0,51 persen. Sedangkan, inflasi tahunan sebesar 5,98 persen. "Jika harga BBM tidak berubah ampai akhir tahun, kami perkirakan inflasi rendah," kata Darmin.

Jika tidak ada kenaikan harga BBM, inflasi sebenarnya bisa sedikit dibawah lima persen. "Kalau naik misalnya Rp 500 atau ada pembatasan BBM subsidi, maka inflasi kita enam persen. Kalau tidak tahun ini, kemungkinan tahun depan naiknya," ujarnya.

Darmin sepakat dengan perkiraan Menkeu bahwa kalau tidak ada kenaikan harga BBM akan ada inflasi sebesar 4,5 plus minus satu persen. Namun ia enggan menyebut kapan sebaiknya pemerintah menaikkan harga BBM. Ia menyerahkan keputusan untuk menaikkan harga BBM sepenuhnya kepada pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement