Senin 30 May 2011 06:50 WIB
Nazaruddin

Kasus Nazaruddin Dinilai akan Turunkan Suara Partai Demokrat

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kasus dugaan suap yang menerpa mantan bendahara umum Partai Demokrat, Nazarudin Syamsudin, diprediksi akan menurunkan perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu 2014. Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cecep Effendy, mengungkapkan rakyat akan semakin kritis terhadap Partai Demokrat karena PD merupakan partai berkuasa.

 

"Publik lebih bersikap kritis terhadap partai yang berkuasa,"tegas Cecep saat berbincang dengan Republika, Ahad (29/5). Cecep menilai posisi SBY yang tidak dapat mencalonkan kembali pada pemilihan presiden tiga tahun mendatang juga menjadi faktor pendukung penurunan suara Partai Demokrat.

Meski demikian, Cecep menjelaskan, publik sebenarnya tidak terlalu kaget dengan kasus Nazarudin. Menurutnya, kepercayaan publik cenderung menurun dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan partai politik. Cecep menilai hal tersebut terjadi kepada semua partai politik, tidak terkecuali dengan Partai Demokrat. "Saya kira pada umumnya sikap publik terhadap partai rendah,"ungkapnya.

Terkait dengan hasil LSI terhadap Partai Demokrat, Cecep menjelaskan hal tersebut bisa saja terjadi. Menurutnya, kasus Nazarudin memang tidak berpengaruh luar biasa kepada Partai Demokrat. Akan tetapi, tuturnya, faktor kekritisan publik terhadap partai berkuasa yang menjadi faktor penurunan suara pemilih Partai Demokrat.

Akan tetapi, Cecep mengungkapkan publik masih gamang untuk menemukan partai politik yang bisa menggantikan posisi Partai Demokrat. Selain itu, tuturnya, tidak ada figur tokoh yang hingga saat ini bisa menggantikan sosok SBY. Ia pun memprediksi angka golongan putih (golput) akan naik dalam pemilu 2014 nanti. "Saat ini persoalannya ketika terjadi kekecewaan pilihannya kemana,"jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement