Selasa 19 Apr 2011 09:09 WIB

Pilih Bayar Tebusan, Pemerintah Ambil Langkah Aman Soal Sandera di Somalia

Pasukan Komando Prancis beraksi saat membebaskan sandera WN Prancis dan menangkap para perompak Somalia
Foto: Sydney Morning Herald
Pasukan Komando Prancis beraksi saat membebaskan sandera WN Prancis dan menangkap para perompak Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Pengamat militer dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhajjir Effensi menyatakan, memenuhi tuntutan perompak dengan memberikan uang tebusan menjadi langkah aman untuk membebaskan WNI yang saat ini disandera oleh perompak Somalia.

"Memberikan uang tebusan kepada perompak memang menjadi solusi yang minim risiko. Namun, operasi militer juga menjadi salah satu alternatif yang bagus untuk membebaskan para sandera bersama kapalnya," ujar Muhajjir di Malang, Jatim, Selasa.

Kalaupun pembebasan para sandera itu harus ditempuh dengan memberikan uang tebusan, kata rektor UMM itu, dananya jangan dibebankan kepada pemerintah, karena itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab perusahaan yang menaungi kapal MV Sinar Kudus.

Jika harus ditempuh dengan cara memberikan uang tebusan, kata Muhajjir, harus ada negosiator ulung dan pemberani untuk memudahkan proses pembebasan para sandera tersebut. Lebih lanjut Muhajjir mengatakan, pembebasan sandera dengan cara menggelar operasi militer secara khusus dan rahasia ("special force"), akan mengangkat kredibelitas negara dalam melindungi seluruh warganya dimanapun berada, tak terkecuali yang saat ini sedang dalam genggaman para perompak Somalia.

Muhajjir meyakini, jika TNI memiliki pasukan yang mumpuni."Saya rasa gabungan Kopassus dan Kopaska (Marinir) sudah cukup untuk melakukan operasi militer dalam pembebasan WNI yang disandera perompak, dan saya yakin TNI bisa melakukannya," paparnya.

Meski sekarang kapal sudah bergeser dari laut lepas, tegasnya, tidak akan terlalu menyulitkan. Sebab, kekuatan dan kapasitas para perompak tentu bisa dihitung.

Sebanyak 20 orang WNI yang belayar menggunakan kapal MV Sinar Kudus disandera para perompak Somalia sejak 16 Maret lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement