Senin 18 Apr 2011 17:32 WIB
Bom Bunuh Diri di Masjid Cirebon

Pelaku Bom Bunuh Diri Masjid Azzikra Ternyata DPO Mabes Polri

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaku bom bunuh diri Masjid Azzikra, Mapolresta Cirebon, M.Syarif, ternyata masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mabes Polri. Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Irjen Pol Mathius Salempang, menjelaskan Syarif merupakan DPO dalam kasus pengerusakan Alfamart bersama dengan kelompoknya, di Cirebon.

"Tersangka MS, DPO dalam kasus bersama kelompok dia dalam kasus pengrusakan alfamart di cirebon,"ujar Mathius saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/4). Akan tetapi, Mathius enggan berkomentar terkait dengan identitas kelompok tersebut. "Teman Densus 88 masih kerja keras di lapangan untuk menjawab ini. Tersangka MS DPO dalam kasus bersama kelompok dia dalam kasus pengrusakan alfamart di Cirebon," jelasnya.

Mathius mengungkapkan kelompok yang terdiri dari lima orang itu (termasuk MS), melakukan pengerusakan bukan perampokan. Hanya, tutur Mathius, kelompok tersebut tidak merusak dalam kondisi mabuk atau menenggak minuman keras. Tentang identitas kelompok tersebut, Mathius menjelaskan densus 88 belum dapat menggolongkan apakah kelompok itu masuk dalam kelompok lama atau merupakan kelompok lokal di Cirebon.

Untuk penggeledahan di rumah orang tua tersangka di Plered, Majalengka, Mathius mengaku tidak menemukan adanya bahan peledak berupa sulfur, alumunium dan potasium yang digunakan untuk aksi bom bunuh diri Jumat lalu. Pasalnya, ujar Mathius, berdasarkan olah TKP di Masjid Azzikra, penyidik menemukan komponen bom rakitan yang terdiri dari logam alumunium, batere, saklar, elemen bola lampu sebagai pemicu, mur dan paku.

Selain itu, ungkapnya, pemeriksaan laboratorium forensik dari residu sisa-sisaledakan yang ada di TKP, penyidik menemukan pottasium nitrat, dan lamunium dan sulfur yang dijadikan bahan peledak. Akan tetapi, Mathius menjelaskan tim densus 88 menemukan rangkaian elektronik berupa batere dan kabel di Majalengka. "Jadi belum bisa dipastikan apakan untuk kepentingan bom. Tapi kalau dari bahan yang kita temukan besar kemungkinan ini untuk bom,"jelasnya.

Akan tetapi, Mathius membenarkan saat ditanya apakah bom yang dipakai Syarif sama dengan yang digunakan oleh gembong teroris, Dr. Azhari. Menurutnya, bahan peledak Syarif sama dengan bahan peledak yang biasa digunakan Dr.Azhari."Bahannya sama," ujarnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement