Jumat 15 Apr 2011 18:06 WIB
Bom Bunuh Diri di Masjid Cirebon

MUI: Anggapan Syahid di Balik Bom Bunuh Diri Cirebon Salah Besar

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain menyampaikan kecaman keras atas bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon Jawa Barat, Jumat (15/4), Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan anggapan aksi itu sebagai mencari syahid istisyhad salah besar. Penegasan ini disampaikan oleh Sekjen MUI, Ichwan Sam. ” Seolah-olah jadi perilaku syahid jelas salah nyata,”kata dia.

Kepada Republika di Jakarta, Jumat (15/4), Ichwan mengemukakan sebaliknya justru tindakan itu menunjukkan perilaku orang tak beriman dan bukan Muslim yang baik. Bahkan, aktivitas membahayakan itu telah mengancam keselamatan umat manusia.”Dia penjahat kemanusiaan,”kata dia.

Oleh karena itu, Ichwan mengajak semua pihak menyikapi dan mengatasinya sesua dengan tugas dan peran masing-masing. Kepada pihak berwenang, pihaknya meminta segera mengusut tuntas motif dan pelaku beserta jaringannya yang berada di balik peristiwa ini. ”Kepolisian tidak boleh kecolongan lagi,”kata dia.

Bagi para tokoh agama, ujar Ichwan, perlu melakukan pencerahan intensif tentang hukum istisyhad. Sehingga mampu memberikan penjelasan jernih tentang perilaku menyimpang dalam faham keagamaan. Untuk umat beragama diminta waspada dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran. Tidak menutup kemungkinan ada motif adu domba yang sengaja dilakukan untuk mengadu umat beragama. ”Perlu waspada tetapi tidak usah saling curiga,”kata dia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement