Jumat 11 Mar 2011 14:54 WIB

Pemerintah Sudah Berikan Hak Jawab Pada Sydney Morning Herald

Rep: Yasmina Hasni / Red: Didi Purwadi
Sudi Silalahi
Sudi Silalahi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah Indonesia sudah memberikan hak jawabnya kepada surat kabar Sydney Morning Herald. Pasalnya, pemberitaan yang disampaikan surat kabar tersebut dianggap tidak mengandung kebenaran sama sekali.

“Dan, itu berita-berita sampah yang dikirim ke Washington tanpa dianalisis dan bahkan dijadikan berita untuk dijadikan gunjingan. Jadi, sangat kita sesalkan,” kata Mensesneg, Sudi Silalahi, Jumat (11/3).

Terutama, kata dia, berita yang mengatakan ibu negara adalah seorang broker. Hal itu dinilai luar biasa menghina. Sudi bahkan mengatakan, dalam hal ini, martabat Indonesia betul-betul dilecehkan.

Hal tersebut, menurut Sudi, pun sudah diakui oleh kedutaan besar AS. “Mereka mengakui berita-berita itu adalah berita sampah,” ujar dia.

Kedubes AS, Menurut Sudi, juga mengakui bahwa berita yang muncul tersebut mengganggu hubungan Indonesia dengan AS. “Tapi, kita tidak berharap demikian,” ucap Sudi. Sebab, pihak Kedubes AS pun telah meminta maaf. Hal ini merupakan pukulan bagi bangsa Indonesia, terlebih karena pemerintah menyakini betul hal tersebut tidak dilakukan.

Hingga pukul 14.45 WIB, belum juga ada pernyataan resmi oleh Presiden SBY mengenai pemberitaan ini. Sejak siang tadi, usai sholat jumat, mobil Presiden terlihat sudah disiapkan di pintu keluar Istana. Namun, ternyata Presiden malah memanggil beberapa menteri terkait. Diantaranya Menkopolhukam, Djoko Suyanto; Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, dan Kepala BIN, Sutanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement