Rabu 23 Jun 2010 03:57 WIB

Muhammadiyah Nilai Perubahan PKS Positif

Rep: asanaji/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN-–Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin menilai perubahan haluan sikap politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai terbuka dan nasionalis sangat positif. Penilaian tersebut diungkapkan Din Syamsuddin usai memberikan ceramah Tabligh Akbar di komplek Klinik Rawat Inap Islam Aisyiyah Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur terkait perubahan paradigma PKS, Senin (22/6).

Menurut dia, perubahan transformasi politik di tengah jalan itu merupakan keputusan PKS sebagai keputusan partai. ‘’Tentu harus kita hargai dan kita hormati. Keputusan partai seperti itu bagi saya merupakan langkah yang positif,’’ terang Din Syamsuddin.

Bahkan, menurut dia, seluruh partai politik di Indonesia sudah seharusnya mengedepankan ke-Indonesiaan, kebangsaan dan juga bernuansa kemajemukan. Oleh karena itu, terang dia, pilihan PKS tersebut merupakan pilihan yang sangat strategis, apa pun motifnya.

Meski begitu, Din Syamsuddin masih ragu apakah perubahan ideologi dasar dari PKS yang sebelumnya berlandaskan keagamaan atau organisasi keagamaan itu bisa memberikan dampak signifikan pada pemilu 2014 mendatang. ‘’Dampaknya positif atau justru tidak signifikan dengan yang diharapkan. Dampaknya pasti bermuara pada dua itu,’’ tuturnya.

Menurut Din, partai politik yang berwawasan terbuka seperti Partai Amanah Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak awal tetap diposisikan sebagai Partai Politik (Parpol) keagamaan atau berhubungan dengan organisasi keagamaan. ‘’Apalagi seperti PKS  yang melakukan transformasi di tengah jalan. Itu mungkin tidak mudah bagi PKS. Sebab, dampaknya nanti pasti seperti bejana berhubungan. Ada plus minus, ada pro dan juga ada yang kontra,’’ tegasnya.

Yang setuju, terang dia, bakal memberikan dukungan. Sedangkan yang tidak setuju diyakini juga pasti ada. Karena itu, kata dia, pilihan PKS menjadi partai terbuka, berwawasan kebangsaan dan ke-Indonesiaan dan kemajemukan, tetap harus dihormati dan dihargai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement