Ahad 03 Dec 2023 07:32 WIB

Pesantren di Sukabumi Dorong Santri Kuasai Teknologi

Para santri terus diajak mengeksplorasi minat dan bakat baik dari sisi kebahasaan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Santripreneur Indonesia mengadakan pelatihan business plan. (Ilustrasi)
Foto: Dok santripreneur Indonesia
Santripreneur Indonesia mengadakan pelatihan business plan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Al-Umanaa pesantren di Sukabumi, Jawa Barat mengembangkan konsep pendidikan futuristik dengan harapan santri dapat menguasai teknologi. Mereka pun dilatih agar cakap dan lancar berbahasa asing.

Humas Pondok Pesantren Modern Al Umanaa Azwar Gani Sopian mengatakan, para santri harus beradaptasi terhadap perkembangan zaman dan arus informasi teknologi yang pesat. Sehingga, kualitas mereka dapat tetap terjaga dan relevan dengan perkembangan zaman.

"Adaptasi dalam proses pembelajaran adalah integrasi teknologi melalui kurikulum yang diperbaharui secara berkala," ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima, Ahad (3/12/2023).

Ia mengatakan, para santri terus diajak untuk mengeksplorasi minat dan bakat baik dari sisi kebahasaan. Mereka dilatih tidak hanya belajar Bahasa Arab dan Inggris. Namun, juga bahasa Jepang, Jerman dan Mandarin.

Tidak hanya itu, pesantren memfasilitasi santri di bidang kesenian dan olahraga. Namun, yang berkaitan dengan ilmu agama tetap yang utama.

“Hardskill dan softskill terus diasah. Mereka pun dibimbing untuk bisa memaksimalkan teknologi," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan, pola pembelajaran di pesantren memiliki tujuan agar akidah, akhlak serta wawasan keterampilan dan kesehatan berjalan seimbang. Diharapkan, para santri menjadi sosok yang tangguh, adaptif, kokoh agamanya dan ilmu.

“Konsep ini tentang menyiapkan generasi untuk menghadapi tantangan di masa depan," kata dia.

Azwar menambahkan konsep pendidikan futuristik yang dikembangkan pesantren berupaya ditularkan ke anak didik yang lain melalui acara "Gema Al Umanaa 2023” akhir November lalu. Sebanyak 426 siswa SD/MI dari 66 sekolah yang tersebar di regional Jawa Barat terlibat.

"Banyak rangkaian acaranya. Tujuannya, mereka bisa saling belajar sekaligus berkompetisi secara sehat karena itu juga menjadi modal penting buat anak didik saat mereka tumbuh dewasa,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement