Jumat 08 Sep 2023 13:11 WIB

Cerita Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Teriaki Anggotanya 'Polisi Goblog' 

Anggota itu terburu-buru karena punya tangung jawab mengamankan jalur presiden. 

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman.
Foto: Dok Polda Metro Jaya
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M Latif Usman meneriaki mobil patroli polisi dengan teriakan "polisi goblog". Penyebabnya, karena mobil polisi itu nyaris menyerempat rangkaian rombongan peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta. 

Pengendara mobil patroli itu diketahui merupakan anggota Dirlantas Polda Metro Jaya yang hendak melakukan pengamanan presiden. 

"Kemarin sore (Rabu 6 September 2023) pada saat penutupan itu. Jalur kosong tidak ada masalah, kan saya ada di situ, ada video saya di situ," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes M. Latif Usman, dalam keterangannya kepada awak media, (8/9).

Latif menceritakan, peristiwa itu berawal pada saat rombongan delegasi negara Laos baru selesai menghadiri kegiatan di kawasan Gelora Bung Karno (SUGBK). Dia menyebut, pengendara patroli tersebut tidak sengaja terus melaju hingga nyaris menyerempat rombongan yang membawa PM Laos. Peristiwa ini terekam dan sempat viral di media sosial. 

Ketika itu, lanjut Latif, mobil patroli  hendak masuk ke dalam Jenderal Sudirman. Namun sayangnya, yang bersangkutan tidak melihat ada rombongan delegasi Laos. Sehingga, mereka nyaris menyerempat rangkaian delegasi Laos. Mereka sendiri hendak menjalan tugas mengamankan Presiden Joko Widodo. 

"Dia memang terburu-buru karena punya tangung jawab karena mau mengamankan jalur presiden kita. Dia sudah kita tegur sudah kita hentikan saya ingatkan," kata Latif. 

Menurut Latif, setelah kejadian itu dia langsung menegur, dan anggotanya itu mengaku tengah terburu-buru melakukan pengamanan Presiden Joko Widodo. Kemudian mereka pun menyampaikan permintaan maaf dan langsung melanjutkan tugasnya mengamankan Joko Widodo di tempat lain. 

"Karena dia memang mau mengamankan buru-buru mau ngejar mengamankan Presiden," jelas Latif. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement