Kamis 07 Sep 2023 11:32 WIB

Karya-Karya Peninggalan Rektor ISI Yogya Diharapkan Motivasi Seniman Lebih Produktif 

Almarhum dikenal tidak hanya sebagai akademisi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Upacara pemakaman Rektor ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo dari rumah duka ke kampus ISI Yogyakarta, Bantul, DIY, Rabu (6/9/2023). Almarhum meninggal dunia di usia 54 tahun di RSUP Dr Sardjito, Selasa (5/9/2023).
Foto: dokpri
Upacara pemakaman Rektor ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo dari rumah duka ke kampus ISI Yogyakarta, Bantul, DIY, Rabu (6/9/2023). Almarhum meninggal dunia di usia 54 tahun di RSUP Dr Sardjito, Selasa (5/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Karya-karya yang dihasilkan almarhum Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Timbul Raharjo, diharapkan dapat memotivasi para seniman Indonesia. Almarhum meninggal pada usia 54 tahun setelah sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito, Selasa (5/9/2023).

"Semoga karya-karya yang beliau tinggalkan terus memotivasi para penerusnya untuk lebih produktif, dan semoga beliau diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," kata Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta, Irwandi, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga

Irwandi mengatakan, almarhum dikenal tidak hanya sebagai akademisi. Namun, dia juga dikenal sebagai seorang seniman dan entrepreneur di bidang ekonomi kreatif.

"Dunia seni dan ekonomi kreatif di tanah air kehilangan pribadi yang mampu menjadi sumber inspirasi, sekaligus motivator bagi seniman-seniman muda, dan pelaku industri ekonomi kreatif," ucapnya.

Sebagai seniman, banyak karya-karya almarhum yang dipamerkan dan dipajang di berbagai tempat. Mulai dari karya dalam bentuk patung, hingga berbagai karya dari keramik yang dapat dijumpai dengan mudah di ruang-ruang publik.

Mulai dari patung Singa yang dipajang di Sleman City Hall, patung Jenderal Soedirman dan Pangeran Diponegoro yang dipajang di Kabupaten Bantul, DIY. Termasuk patung Singa Tegar Jawara yang dipajang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Tengah.

"(Patung-patung tersebut) Beberapa karya monumental beliau di ruang publik," ujar Irwandi.

Tentunya, kepergian almarhum meninggalkan luka mendalam, utamanya bagi seniman-seniman Indonesia termasuk seniman DIY. Almarhum meninggal karena sakit meski tidak disampaikan secara detail penyakit yang dideritanya.

"Dunia seni dan ekonomi kreatif di tanah air kehilangan pribadi yang mampu menjadi sumber inspirasi, sekaligus motivator bagi seniman-seniman muda, dan pelaku industri ekonomi kreatif," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement