Kamis 03 Aug 2023 13:41 WIB

Kontraktor Janji Perbaiki Rumah Rusak Imbas Proyek Stasiun Batutulis Bogor

Kontraktor hanya akan memperbaiki rumah, tidak memberikan kompensasi uang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, memperlihatkan bagian rumah yang rusak diduga akibat imbas proyek underpass Stasiun Batutulis, Rabu (2/8/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, memperlihatkan bagian rumah yang rusak diduga akibat imbas proyek underpass Stasiun Batutulis, Rabu (2/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Kontraktor pembangunan underpass Stasiun Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, akan memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan akibat dampak pekerjaan proyek. Perbaikan rumah warga direncanakan pada pertengahan Agustus ini.

Sejumlah warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, mengeluhkan kerusakan rumah mereka yang diduga akibat terdampak pekerjaan proyek underpass Stasiun Batutulis.

Baca Juga

Site Manager PT Yasapola Remaja, selaku kontraktor, Dani Radite, mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan fisik bangunan rumah warga.

“Total 19 rumah (yang akan diperbaiki). Untuk kompensasi uang kita tidak ada, tapi memperbaiki rumah sampai rumah normal kembali,” kata Dani kepada Republika, Kamis (3/8/2023).

Dani mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan dan meninjau rumah warga yang mengalami kerusakan.

“Sudah kita tindak lanjuti. Kita sudah berkoordinasi dengan Pak RW setempat dan kita sudah mengunjungi rumah warga yang terdampak,” kata Dani.

Berdasarkan hasil koordinasi, Dani mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan rumah warga pada pertengahan bulan ini. Ia menyatakan komitmen pihaknya untuk merealisasikan perbaikan rumah warga yang terdampak proyek itu. 

“Kita sudah berkoordinasi dan sudah komitmen yang diwakilkan oleh RW dan paguyuban. Untuk perbaikannya di tengah bulan Agustus, menunggu pekerjaan (proyek) pancangnya selesai,” ujar Dani.

Warga sudah menunggu janji dari kontraktor. Salah satunya Yanuar Ahyar (41 tahun), warga di kawasan Gang Dalem 2, Kelurahan Lawanggintung, yang berjarak sekitar seratus meter dari lokasi proyek tersebut. Ia mengaku kerap merasakan getaran seperti gempa. 

“Hampir kayak gempa, soalnya perabot dapur sampai pada goyang, ada sekitar sepuluh menitan,“ kata Ahyar ketika ditemui Republika di rumahnya, Rabu (2/8/2023).

Menurut Ahyar, beberapa bulan ke belakang getaran itu menyebabkan sejumlah kerusakan di rumahnya. Tembok rumahnya disebut retak-retak, begitu juga lantainya. Di bagian dapur disebut ada bagian yang ambles. 

“Kerusakannya lantai, tembok, asbes pada belah, fondasinya hampir ambles, tapi rumah masih ditinggali,” ujar Ahyar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement