Selasa 18 Jul 2023 14:18 WIB

Pemkot Bandung Berupaya Jaga dan Optimalkan Mata Air Cikendi

Di Kota Bandung disebut ada sekitar 80 mata air.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Mata Air Cikendi Pancuran Tujuh di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (18/7/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Mata Air Cikendi Pancuran Tujuh di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (18/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya menjaga dan melestarikan mata air yang ada. Upaya tersebut juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan air penduduk Kota Bandung, Jawa Barat.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, setiap warga membutuhkan setidaknya 120 liter air setiap harinya. Jika dikalikan populasi Kota Bandung, dibutuhkan sekitar 300 juta liter air bersih per hari.

“Kalau bicara kebutuhan air baku, di Kota Bandung masih kurang dari ideal. Makanya pengamanan mata air adalah sebuah keharusan, untuk memenuhi suplai distribusi air bersih,” kata Ema di sela-sela peresmian penataan ruang publik dan konservasi Mata Air Cikendi Pancuran Tujuh di wilayah Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (18/7/2023).

Menurut Ema, di wilayah Kota Bandung terdapat sekitar 80 mata air. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, kata dia, mata air ini perlu terus dijaga dan dioptimalkan.

Ema mengatakan, Pemkot Bandung berupaya menggalakkan pengelolaan sumber mata air, di antaranya dengan melakukan penghijauan di area sekitarnya.

 

photo
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna meresmikam ruang publik dan konservasi Mata Air Cikendi Pancuran Tujuh di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/7/2023). - (Republika/Dea Alvi Soraya)

 

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), selaku leading sector, juga diinstruksikan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) untuk menciptakan ekosistem lingkungan yang mendukung kelestarian mata air.

Seperti dilakukan di area Mata Air Cikendi Pancuran Tujuh. “Yang didorong adalah bagaimana sumber mata air ini bisa terjaga, makanya penghijauan ditingkatkan lagi, dan hari ini DSDABM berkoordinasi dengan DPKP untuk menjaga agar lokasi ini tetap rimbun dan asri,” kata Ema.

Ema menjelaskan, Mata Air Cikendi Pancuran Tujuh ini sudah dikelola oleh Perumda Tirtawening Kota Bandung dan airnya sudah dialirkan ke sejumlah wilayah Kota Bandung. Namun, debit air yang dialirkan dari Mata Air Cikendi ini disebut hanya sekitar 86.400 liter per hari atau satu liter per detik. 

Oleh karenanya, Ema mengatakan, Pemkot Bandung akan berupaya mengoptimalkannya dan merevitalisasi sumber air ini untuk membantu pemenuhan pemenuhan kebutuhan air baku.

Ema pun meminta warga setempat dan aparat kewilayahan berkontribusi menjaga mata air dari hal-hal yang dapat merusak kualitas airnya atau kelestarian areanya.

“(Pengoptimalan mata air) ini juga akan terus berkembang ke daerah dan titik lain supaya kebutuhan air bersih di Kota Bandung dapat terpenuhi,” ujar Ema.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement