Senin 26 Jun 2023 23:31 WIB

Dinas Pertanian Garut Upayakan Perluasan Lahan Tanam Porang

Ditargetkan luas lahan tanaman porang di Garut mencapai 1.500 hektare.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Porang.
Foto: Kementan
(ILUSTRASI) Porang.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah mendorong pengembangan tanaman porang. Untuk itu, dilakukan percobaan di sejumlah wilayah. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga mengatakan, porang menjadi salah komoditas yang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat karena memiliki nilai ekonomi, dengan pasar yang jelas. Tanaman porang didorong dikembangkan di daerah-daerah, termasuk Garut.

Di Garut, menurut Beni, tanaman porang ditujukan, antara lain untuk memenuhi kebutuhan industri pangan. “Target di kita 1.500 hektare, tapi kita sesuaikan dengan potensi pasar. Tanaman ini tanaman spesifik karena kebutuhan untuk industri masih terbatas, kita sesuaikan,” kata Beni, Senin (26/6/2023).

Namun, untuk mencapai target itu, Beni mengatakan, pihaknya melakukan uji coba terlebih dahulu di sejumlah daerah. Apabila lahannya cocok, maka akan terus dilanjutkan.

“Ini kan masih ada adaptasi di beberapa lokasi. Kalau sesuai, maka menjadi target kita ke depan dalam rangka pengembangan dan perluasan tanaman porang di Kabupaten Garut,” kata dia.

Menurut Beni, saat ini luas tanaman porang di Garut baru sekitar 400 sampai 500 hektare, yang tersebar di sejumlah kecamatan. Salah satunya Kecamatan Singajaya, yang hasilnya dinilai terbilang bagus.

Sementara hasil uji coba di lahan wilayah Condong dinilai tak sesuai harapan. “Uji coba di Condong seratus hektare, tapi kelihatan dari sisi tanah agak kurang cocok, produksi tidak sesuai dengan harapan. Di Singajaya, cukup bagus, tadinya di Singajaya sebelumnya juga terbatas,” kata dia.

Pembina petani di Kecamatan Singajaya, Iwan Budiman, mengatakan, selama ini pihaknya terus mengenalkan tanaman porang kepada petani dan mendorong pengembangannya. Menurut dia, responsnya terbilang baik.

Iwan menilai, pengembangan porang terbilang diminati karena pasarnya cukup bagus, seperti untuk kebutuhan pangan fungsional untuk diet, antidiabetes, menurunkan kolesterol, farmasi, media tanam, atau kosmetik.

Tokoh pemuda Singajaya, Saepuloh A Ridho, menilai, hasil budi daya porang membantu meningkatkan perekonomian warga. Karenanya, ia mendorong pengembangan porang di daerahnya.

Sejauh ini, kata dia, luas lahan yang ditanami porang baru sekitar 50 hektare. “Kita akan terus kembangkan tanaman porang dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada di daerah kami,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement