Rabu 14 Jun 2023 21:24 WIB

Sampah yang Menggunung di Bojonggede Bogor Diangkut Bertahap

Sampah yang menggunung di permukiman warga itu beratnya diperkirakan 5-7 ton.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pengangkutan sampah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Pengangkutan sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sampah yang menggunung di permukiman warga Kampung Masjid, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai diangkut secara bertahap. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor merespons keluhan dari warga yang berharap sampah segera dibersihkan.

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Bogor Ismambar Fadli, pengangkutan sampah di Kampung Masjid, Desa Bojonggede, itu dilakukan mulai Rabu (14/6/2023). Setidaknya empat truk dikerahkan untuk mengangkut sampah.

“Sekitar tiga hingga empat dump truck, (diperkirakan sampah beratnya) lima hingga tujuh ton,” kata Fadli kepada Republika, Rabu (14/6/2023).

Sampah dari permukiman itu akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga. Fadli mengatakan, pengangkutan sampah akan dilakukan secara bertahap selama beberapa hari ke depan, sampai lokasinya bersih, sebagaimana yang diharapkan masyarakat sekitar.

Fadli mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan tempat pembuangan sampah liar di wilayahnya masing-masing. DLH pun terbuka untuk bekerja sama dalam pengelolaan dan pengangkutan sampah untuk meminimalkan terjadinya tumpukan sampah liar di sembarang tempat.

“Kami juga perlu data lokasi mana saja yang memang membutuhkan bantuan pengangkutan sampah oleh DLH. Jika tidak ada laporan maupun aduan, kami juga akan kesulitan. Itulah pentingnya kerja sama,” kata dia.

Subkoordinator Penanganan Sampah Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bogor Acep Syihabudin menjelaskan, untuk kerja sama pengangkutan sampah itu, pihak RT/RW bisa mengajukan permohonan ke DLH Kabupaten Bogor melalui UPT di wilayah masing-masing.

“Ketika permohonan sudah diterima, kami kemudian lanjutkan dengan penandatanganan kerja sama. Kemudian baru kita sepakati jadwal pengangkutan sampahnya. Bisa seminggu sekali, juga bisa dua minggu sekali,” kata Acep

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement