Selasa 13 Jun 2023 18:49 WIB

Tukar Sampah di Bandung Bisa Jadi Tabungan Emas

Warga Bandung diajak untuk mengelola sampah dan menyetorkannya ke bank sampah.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas menimbang sampah yang disetorkan warga di bank sampah.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Petugas menimbang sampah yang disetorkan warga di bank sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, berupaya memasifkan upaya pengelolaan sampah dari sumbernya. Warga Bandung diajak untuk mengelola sampah dan menyetorkannya ke bank sampah.

Dengan begitu, warga bisa mendapatkan nilai ekonomi dari sampah. Bahkan, kini dari hasil penukaran sampah juga bisa menjadi tabungan emas.

Baca Juga

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Pegadaian Kantor Wilayah X Bandung berkolaborasi menghadirkan program “Mengelola Sampah Menjadi Emas” di 300 bank sampah unit dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bandung.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bandung Eric M Atthauriq mengatakan, program tersebut merupakan salah satu bentuk optimalisasi upaya pengelolaan sampah. Selain juga bentuk literasi dan inklusi keuangan.

Menurut Eric, saat ini produksi sampah di Kota Bandung mencapai sekitar 1.300-1.500 ton per hari. Dengan pengoptimalan bank sampah, diharapkan dapat mengurangi sekitar 30 persen sampah setiap harinya yang mesti diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Eric berharap program mengelola sampah menjadi tabungan emas dapat membuat masyarakat termotivasi untuk memilah sampah dan menyetorkannya ke bank sampah.

“Saya berharap dengan kolaborasi ini bisa berlanjut dan difasilitasi oleh OJK dan semakin diminati masyarakat,” kata Eric, saat acara Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah Menjadi Emas di Balai Sartika Bandung, Selasa (13/6/2023).

Pemimpin PT Pegadaian Kanwil X Bandung M Ariyadi Purwanto mengatakan, persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Pegadaian, kata dia, berupaya mengajak masyarakat untuk mengelola sampah, yang bisa menjadi instrumen investasi emas.

Masyarakat bisa menyetorkannya ke bank sampah dan hasil penjualannya bisa disimpan dalam bentuk tabungan emas Pegadaian. 

“Kita berharap kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan akan meningkat, sehingga program yang kita canangkan bersama-sama pemerintah dapat mencapai hasil yang maksimal,” ujar Ariyadi.

Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono mengapresiasi upaya Pemkot Bandung yang mendorong gerakan Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah), termasuk berkolaborasi dengan PT Pegadaian untuk program penukaran sampah menjadi tabungan emas.

“Mudah-mudahan gaung sampah dikelola menjadi emas dapat dimasifkan di masyarakat, sehingga masyarakat terbiasa berinvestasi melalui tabungan emas,” kata Indarto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement