Sabtu 27 May 2023 18:07 WIB

Pemasangan Tenda Jamaah Haji Indonesia di Padang Arafah Capai 80 Persen

Sebagian tenda jamaah haji Indonesia sudah terpasang listrik dan AC.

Sebuah bus yang membawa jamaah haji melewati kamp tenda Mina selama haji, di Mekah, Arab Saudi.
Foto: AP/Amr Nabil
Sebuah bus yang membawa jamaah haji melewati kamp tenda Mina selama haji, di Mekah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pemasangan tenda bagi jamaah calon haji Indonesia di padang Arafah mencapai sekitar 80 persen. Bahkan sebagian sudah terpasang instalasi listrik dan pendingin ruangan (AC). 

"Kami memantau perkembangan penyiapan fasilitas di Arafah dan Mina yang dilakukan oleh Syarikah atau Muassasah. Pemantauan dilakukan jauh-jauh hari untuk memastikan ada kemajuan yang baik dari persiapan yang dilakukan Muassasah," kata Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 Hijriah/2023 Masehi, Subhan Cholid, di sela meninjau fasilitas jamaah calon haji (JCH) Arafah-Mina di Arafah, Sabtu (27/5/2023).

Baca Juga

Turut serta dalam pemantauan yang dilakukan Jumat (26/5), di antaranya Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Mekah Khalilurrahman, Kasi Akomodasi Daker Mekah Abduh, dan perwakilan dari Syarikah. Untuk terus memberikan kenyamanan, lanjut Subhan, tahun ini lantai tenda di Arafah dilapisi pasir sebelum dipasang karpet dan kasur busa, sehingga diharapkan permukaannya menjadi lebih rata dan nyaman.

"Tadi kami minta agar penerangan di tenda lebih terang lagi, karena jamaah sering memanfaatkan waktu di Arafah untuk membaca Alquran. Saklar listrik kami cek jumlahnya juga cukup banyak," katanya.

Subhan menyebutkan luas tenda di Arafah cukup beragam, mulai 250 m2, 300 m2, 375 m2, sampai yang terbesar 600 m2, dan jumlah calon haji di setiap tenda disesuaikan dengan luas ruangnya. Rata-rata, setiap calon haji mendapat ruang seluas 1,5 - 1,6 m2.

"Selain tenda, kami juga cek toilet Arafah. Beberapa sudah dilakukan renovasi, namun kami minta agar Syarikah segera menyiapkan tambahan toilet di setiap maktab," kata Subhan.

Terkait upaya mengurangi antrean panjang di toilet, Subhan menilai keberadaan toilet tambahan di Arafah sangat penting, sehingga bisa menambah kenyamanan jamaah. Apalagi, secara lahan dimungkinkan, karena kawasan Arafah cukup luas.

"Gus Menteri (Menteri Agama) sangat peduli terhadap toilet tambahan di Arafah agar bisa digunakan jamaah. Pengecekan kesiapan layanan di Arafah akan dilakukan secara berkala. Senin mendatang (29/6) akan kami cek lagi untuk melihat perkembangannya," katanya.

Selain Arafah, pengecekan fasilitas juga dilakukan di tenda-tenda Mina yang akan ditempati jamaah calon haji Indonesia setidaknya paling cepat tiga malam, berbeda di Arafah jamaah hanya menginap semalam.

"Tadi kami cek tenda di Mina. Lantai yang dulunya batako, sudah dipasang keramik. Toilet Mina juga sedang direnovasi, meski tidak bisa ditambah karena lahannya yang sangat terbatas. Tapi, kondisinya harus bagus agar jamaah nyaman menggunakannya. Toilet juga dibuat agar ramah lansia dan difabel," kata Subhan Cholid.

Pemantauan penyiapan fasilitas di Mina akan dilakukan secara berkala, dengan harapan semua sudah siap pada 6 Zulhijjah 1444 H atau tiga hari sebelum puncak haji (wukuf). Jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk ke Kota Kelahiran Nabi Muhammad mulai 2 Juni 2023.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement