Sabtu 06 May 2023 08:54 WIB

Kemenag Bahas Persiapan untuk Haji Ramah Lansia

Di setiap sektor akan disiapkan 10 petugas haji ramah lansia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat saat apel pagi dalam rangkaian acara Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (8/4/2023). Kemenag Bahas Persiapan untuk Haji Ramah Lansia
Foto: Dokrep
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat saat apel pagi dalam rangkaian acara Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (8/4/2023). Kemenag Bahas Persiapan untuk Haji Ramah Lansia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) tahun ini mengangkat slogan Haji Ramah Lansia. Sejumlah persiapan pun dilakukan, salah satunya dengan menguatkan petugas layanan jamaah lanjut usia (lansia).

Setelah tertunda karena pandemi, jumlah jamaah haji lansia tahun ini meningkat signifikan. Angkanya mencapai 67 ribu atau sekitar 30 persen dari total kuota jamaah haji Indonesia.

Baca Juga

"Kami telah menyiapkan langkah mitigasi layanan jamaah lansia. Apalagi, tidak adanya pendamping jamaah lansia dan penggabungan mahram," kata Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Sabtu (6/5/2023).

Sejumlah inovasi disebut telah disiapkan, termasuk menyiapkan struktur khusus dalam organisasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) tahun ini. Nantinya, ada Kepala Bidang Pelayanan Lansia dan Disabilitas yang akan dibantu Kepala Seksi di setiap kantor daerah kerja (Daker). Di setiap sektor wilayah juga disiapkan 10 petugas haji ramah lansia yang siap melayani mereka setiap saat.

"Hal ini kami susun, mengingat jamaah haji lansia yang berangkat tahun ini meningkat secara signifikan 30 persen dari kuota. Ini tentu membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, khususnya pemerintah yang berkewajiban melindungi dan melayani jemaah hajinya," ucap dia.

Proses persiapan lainnya adalah menyiapkan buku panduan manasik haji dan umroh ramah lansia. Buku ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan manasik jamaah, baik di Kankemenag Kabupaten/Kota maupun Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.

Arsad lantas menyebut pembimbing ibadah harus dapat menjelaskan beragam kemudahan bagi jamaah lansia dalam beribadah haji. Mereka harus menjelaskan, mana yang wajib dan mana yang bisa diwakilkan.

Direktorat Jenderal PHU dan stakeholder yang terlibat disebut terus mengidentifikasi masalah, menjalin komunikasi, serta memberikan edukasi kepada jamaah. Hal ini dinilai penting, agar jamaah mempunyai pemahaman yang valid dan tidak terpengaruh dengan hoaks yang beredar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement