Selasa 02 May 2023 19:58 WIB

Pilu Pedagang Malang Plaza Kehilangan Dagangan Usai Kios Terbakar

Nilai kerugian dari masing-masing pelaku usaha masih didata.

Petugas pemadam kebakaran menarik slang air untuk memadamkan sisa api saat terjadi kebakaran di Malang Plaza, Malang, Jawa Timur, Selasa (2/5/2023). Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang menghanguskan seluruh gedung pusat perbelanjaan tersebut.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas pemadam kebakaran menarik slang air untuk memadamkan sisa api saat terjadi kebakaran di Malang Plaza, Malang, Jawa Timur, Selasa (2/5/2023). Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang menghanguskan seluruh gedung pusat perbelanjaan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pusat perbelanjaan Malang Plaza terbakar pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Pusat perbelanjaan tersebut merupakan salah satu sentra jual beli telepon genggam dan juga terdapat ritel pakaian dan bioskop.

Berdasarkan data sementara, di pusat perbelanjaan itu terdapat kurang lebih sebanyak 63 unit kios yang terbakar, selain juga area pusat perbelanjaan pakaian, bioskop, dan tempat berjualan makanan atau pujasera.

Salah seorang pelaku usaha yang terdampak kebakaran Malang Plaza, adalah Widodo (55). Dikatakan kerugian akibat kebakaran yang terjadi di Malang Plaza kurang lebih sebesar Rp 100 juta.

Ia mengaku selama satu tahun terakhir berjualan pakaian pesta, tas, sepatu dan berbagai jenis pakaian lain di pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari Alun-Alun Kota Malang tersebut. Di Malang Plaza, Widodo menyewa kios di lantai dua.

"Kerugian kurang lebih mencapai Rp 100 juta. Kios saya berada di lantai dua, habis semuanya," ujarnya.

Pada awalnya, ia mendapatkan kabar pertama kali bahwa Malang Plaza terbakar pada Selasa kurang lebih pukul 02.00 WIB. Mulanya, ia tidak mempercayai kabar terbakarnya pusat perbelanjaan itu.

Usai melakukan pengecekan, ia kemudian bergegas untuk menuju Malang Plaza dan berusaha untuk menyelamatkan barang-barang miliknya. Namun, pada saat berada di lokasi, petugas pemadam kebakaran tidak memperbolehkan masuk karena alasan keselamatan.

"Saya langsung ke sana dan mencoba masuk, menyelamatkan yang tersisa. Sama petugas tidak boleh masuk karena alasan keselamatan. Saya kemudian tidak memaksa untuk masuk karena api masih besar," ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno menuturkan, pihaknya masih mendata para pelaku usaha yang terdampak kebakaran.

Pendataan tersebut dilakukan untuk memastikan jumlah pelaku usaha terdampak dan menghitung besaran kerugian akibat kebakaran.

"Posko ini kami buka, sampai ada instruksi lebih lanjut. Ini bertujuan untuk pendataan, yang nantinya juga akan kami verifikasi dengan pihak manajemen," kata Prayitno.

Hingga saat ini, paparnya, tercatat sebanyak 102 orang pelapor yang merupakan para pelaku usaha di Malang Plaza yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Klojen, tersebut. Data itu bisa terus bertambah.

Menurutnya, dari laporan sementara yang diterima pos pengaduan tersebut, nilai kerugian dari masing-masing pelaku usaha berkisar mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 7 miliar. Nilai kerugian terbesar itu berasal dari salah satu kios yang menjual telepon seluler dan alat elektronik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement