Selasa 14 Mar 2023 11:27 WIB

Mahasiswa tak Puas Penjelasan Rektor UGM Terkait Isu Uang Pangkal

Mahasiswa juga mengaku kecewa lantaran kebijakan tersebut tidak melibatkan mereka.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Rektor UGM Prof Ova Emilia beserta jajaran saat menemui para mahasiswa yang berunjuk rasa menolak rencana penerapan uang pangkal.
Foto: Febrianto Adi Saputro
Rektor UGM Prof Ova Emilia beserta jajaran saat menemui para mahasiswa yang berunjuk rasa menolak rencana penerapan uang pangkal.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa mengaku tak puas dengan penjelasan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia terkait isu rencana kebijakan uang pangkal. Mahasiswa UGM Fakultas Hukum, Pandu Wisesa, mengatakan penjelasan rektor terlalu berbelit-belit.

"Nggak (puas). Alasannya pertama adalah jawabannya terlalu berbelit-belit. Sorry ya, tapi aku pribadi merasa seperti diceramahi kami mahasiswa itu gak tau apa-apa jadi dijelaskan dari nol sampai 100 gitu. Padahal kami sudah punya policy brief, kami sudah punya kajian, apakah dokumen-dokumen tersebut tidak dibaca? Jadi dijelaskan dari awal sampai akhir lagi, jadi berbelit-belit," kata Pandu kepada wartawan, Senin (13/3).

Selain itu dirinya mengaku kaget dengan adanya penetapan kebijakan Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU). Mahasiswa juga mengaku kecewa lantaran kebijakan tersebut tidak melibatkan mereka.

"Tidak pernah ada sedikitpun pelibatan mahasiswa, nggak pernah ada pelibatan mahasiswa. Baru tadi kami di depan baru tahu ada uang pangkal. Kami kira itu masih dalam rencana. Tadinya itu kan pak WR (wakil rektor) ngomong bahwasanya oh nanti kami akan dalam proses penentuan, lho padahal nggak, udah ada. Kami sungguh kecewa gitu," ungkapnya. 

Mahasiswa mendesak agar mahasiswa dilibatkan dalam segala proses kebijakan SSPU dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Sebab menurutnya  kebijakan tersebut kebijakan yang berdampak pada mahasiswa. 

"Selama ini pada implementasi proses penentuan UKT itu kadang masih banyak quote and quote kejanggalan lah dan penerapan di masing-masing fakultas pasti beda. Masih ada yang misal masih ada yang terbuka melibatkan terbuka ada yang sebegitu tertutupnya yang merasa mahasiswa nggak usah dilibatkan. Apalagi dengan ada kebijakan SSPU ini. Dengan janji nanti dilibatkan. Wong yang uang UKT aja belum dilibatkan," tuturnya.

Namun demikian mahasiswa mengaku bersyukur dengan adanya kesepakatan yang dicapai antara Rektorat dan Mahasiswa. Intinya rektor UGM sepakat  untuk melibatkan mahasiswa dalam seluruh proses kebijakan mengenai substansi dan hal teknis dari SSPU atau uang pangkal dan UKT.

"Untungnya Alhamdulilah ditandatangani untuk meninjau kembali melibatkan  mahasiswa dalam segala proses SSPU dan UKT. Itu Alhamdulillah-nya tadi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement